Hindari Konflik Pemimpin Santriloka Diamankan
NU Online · Sabtu, 31 Oktober 2009 | 05:39 WIB
Pemimpin sekaligus pendiri aliran Ilmu Kalam Santriloka, Anwar alias Achmad Nafan alias Mbah Aan, diamankan jajaran Polresta Mojokerto. Pengamanan ini dilakukan setelah warga Kelurahan Kranggan Gang 6 No 6 Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto itu dianggap warga telah mengajarkan Islam aliran sesat.
Kapolresta Mojokerto, AKBP Sulistyandriatmoko mengatakan, pengamanan yang dilakukan terhadap Mbah Aan itu bukan inisiatif polisi. Melainkan permintaan Mbah Aan sendiri. Menurut Sulistyandriatmoko, Mbah Aan diamankan bukan sebagai tersangka, namun untuk menghindari konflik di masyarakat.<>
"Dia diamankan bukan sebagai tersangka. Beliau menghendaki agar tak terjadi konflik di masyarakat. Dan meminta dirinya untuk dibawa keluar dari rumah," terang Sulistyandriatmoko, Jum'at (30/10).
Sekitar pukul 22.00, Kamis 29 Oktober lalu, Mbah Aan diamankan polisi setelah rumahnya dipenuhi warga yang menyaksikan pengajian. Isi pengajian dan dialog yang sekaligus disiarkan secara langsung oleh salah satu televisi swasta itu mendapat kecaman dari masyarakat.
Warga menilai, ajaran Islam yang disampaikan dalam pangajian itu menyimpang dari ajaran Islam. Pengajian yang digelar di halaman rumah Gus Aan sejak pukul 19.00 itu awalnya tak banyak direspons warga setempat. Namun kondisi itu berbalik setelah adanya tayangan siaran di televisi mengenai pengajian ini.
Warga yang penasaran, berkerumun memenuhi areal pengajian dan ingin mendengarkan materi yang disampaikan Gus Aan. Warga mulai marah setelah Gus Aan menyampaikan ajaran yang bertolak belakang dengan ajaran Islam. Salah satunya, mengenai kewajiban salat bagi umat Islam, yang bagi penganut aliran ini tak wajib.
Warga yang mendengar lontaran itu, seketika marah dan sempat memaki. Suasana semakin panas saat Gus Aan menggelar dialog dengan salah satu tokoh agama. Dalam dialog itu, terlihat jelas jika aliran Ilmu kalam Santriloka sesat.
Tak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan, polisi segera melakukan pengamanan terhadap Gus Aan, beberapa saat setelah pengajian itu usai. Polisi yang sejak sebelumnya menjaga lokasi itu mengamankan Gus Aan ke Mapolresta Mojokerto.
Adanya aliran sesat ini sempat membuat warga setempat terkejut. Karena selama ini, aliran ini diajarkan secara sembunyi-sembunyi. (min)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
3
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
Terkini
Lihat Semua