Setiap orang akan mendapat imbal-balik dari apa yang dikerjakannya semasa hidup. Ketika masa hidupnya baik, mati pun akan dicintai dan dikenang. Hidup akan Dinilai Ketika Mati
Demikian KH Habib Umar Muthohar dalam haul ke-23 bupati Semarang, Raden Tumenggung Surohadi Menggolo, di Semarang, beberapa hari lalu.<>
Setiap tahun baru Hijriyah, warga Semarang, memeringati haulnya untuk menengok kembali amal soleh budipati yang mundur dari jabatan demi dakwah Islam tersebut.
“Karena Adipati Surohadimenggolo semasa hidupnya sangat banyak memberi manfaat bagi masyarakat, serta selalu berdakwah untuk agama, maka Mbah Surohadi dihormati umat hingga kini,” jelasnya Habib Umar.
Tak hanya itu, katanya, karomah wali ini dulu membuat takut penjajah Belanda. Jika para pejuang bersembunyi di kompleks makam Terboyo, Belanda tak berani masuk. Juga tak berani mengusik makam tersebut.
“Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Jika Anda beramal soleh, Anda akan menjadi kekasih Allah dan mendapat berkah serta memberkati orang lain. Demikian pula sebaliknya, jika orang banyak dosa, durhaka pada orangtua, tidak hormat pada guru, lanjutnya, jangan kaget kalau dibalas punya anak kurang ajar, tidak dihormati murid dan menderita dalam hidupnya. Maka setiap orang harus hati-hati memakai jatah umur yang diberikan Allah di dunia ini,” urainya.
”Segala sesuatu ada imbal-baliknya. Marilah kita perbaiki amal kita. Jika tahun lalu masih buruk, kita dandani di tahun ini. agar lebih baik di masa mendatang,” pesannya seraya mengajak hadirin istighfar dengan nada syair. (moi/dnr)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
4
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
5
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
6
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
Terkini
Lihat Semua