Warta

Hidayah adalah Sesuatu yang Mahal

NU Online  ·  Jumat, 29 April 2011 | 08:23 WIB

Jakarta, NU Online
Tak setiap orang mendapat hidayah, kerena itu keberadaan hidayah keimanan kepada Islam harus disyukuri dan terus berdoa agar tidak dicabut.

Abu Thalib, paman Rasulullah, orang yang paling dekat dan terus membelanya tak mau mengucapkan syahadat meskipun Rasulullah terus berdoa untuk memperoleh iman, karena pemberian hidayah adalah hak perogratif Allah.<>

Pesan ini disampaikan oleh Khotib Muhammad Afif, dalam khutbah Jum’at di gedung Pegadaian Jakarta, (29/4).

Ia menerangkan sejumlah kisah dalam Al Qur’an tentang keluarga nabi dan orang-orang yang sangat beriman yang juga tidak mendapatkan hidayah.

Ayah Nabi Ibarahim, anak nabi Nuh, istri Nabi Luth, dan Fir’aun, yang istrinya sangat beriman, merupakan orang-orang yang tidak mendapatkan petunjuk.

Ia juga menunjukkan, saat ini ada lulusan dari perguruan tinggi Islam yang ternyata menjadi teroris yang mengorbankan umat Islam, padahal yang dipelajari dalam kuliahnya adalah persoalan-persoalan agama.

“Ada juga orang yang di masa mudanya mendapat hidayah, tetapi masa akhirnya tidak mendapat hidayah. Demikian pula sebaliknya, karena itu kita harus selalu berdoa agar hidayah selalu bersemayam dalam hati kita,” paparnya.  (mkf)