Jakarta, NU Online
Cawapres KH Hasyim Muzadi menyatakan yakin dapat lolos dari putaran pertama pemilihan presiden dan wakil presiden dan mengikuti putaran kedua yang dijadwalkan dilaksanakan 20 September 2004. "Saya optimis, Insya Allah bisa lolos ke putaran berikutnya," kata Hasyim usai bersama istrinya Ny Mutamimmah mencoblos di TPS 05 Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat, yang lokasinya sekitar 50 meter dari kantor PBNU, Senin.
Ketua Umum PBNU non aktif itu datang ke TPS yang dipimpin Anneke sekitar pukul 10.15 WIB dan mendapat nomor urut 140, sementara istrinya mendapat nomor urut 141. Disaksikan puluhan wartawan dan warga Hasyim dan istrinya mengambil kertas, mencoblos di bilik suara dan memasukkan kartu ke kotak suara.
<>Hasyim yang mengenakan baju batik warna coklat datang ke TPS yang berada di kampus Bina Sarana Informatika di Jalan Kramat Raya itu dengan menggunakan kendaraan Toyota Camri bernomor polisi B 1999 DA warna hitam beserta sejumlah pengawal cawapres dan setelah mencoblos langsung balik ke kediamannya di kawasan Kuningan, setelah sebelumnya diajak foto bersama petugas TPS.
Dalam kesempatan itu Hasyim kembali menegaskan bahwa beragamnya pilihan warga NU dalam memilih Capres dan Cawapres, termasuk pilihan golput anggota mustasyar (penasehat) PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak berarti bahwa NU pecah.
"Yang berbeda itu pilihannya, bukan NU-nya, jadi tidak benar NU pecah," kata Hasyim yang juga mengaku tidak risau dengan langkah Gus Dur yang menyerukan warga NU memilih Wiranto-Salahuddin Wahid sehingga oleh sebagaian kalangan dianggap menggembosi dirinya.
Sebelumnya di tempat terpisah Cawapres Salahuddin Wahid mengaku bahwa langkah Gus Dur telah membawa pengaruh yang cukup signifikan bagi perolehan suara Wiranto-Salahuddin terutama dari kalangan NU. "Yang awalnya memilih tidak mencoblos jadi mencoblos. Yang awalnya mendukung calon lain kini berubah pilihan. Saya yakin akan memperoleh suara sekitar 35 hingga 40 juta," kata Salahuddin sebelum mencoblos di TPS 48 Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan. (atr/cih)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua