Warta

Hasyim: Ulama Dan Profesional Harus Bersatu Bangun Moral Bangsa

NU Online  ·  Senin, 4 Juli 2005 | 03:25 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Hasyim Muzadi mengatakan  ulama dan kaum profesional harus mampu bersatu untuk membawa visi ulama memperbaiki moral bangsa. "Penegakan moral bangsa sebenarnya bisa dilakukan dengan menjadi ulama sebagai sumber," Hasyim usai pembukaan Muktamar ke-45 Muhammadiyah di Stadion Gajayana, Malang, Minggu malam.

Namun ia mengingatkan faktanya di lapangan segala segi kehidupan mulai dari media, politik, hukum, pendidikan, tidak dipegang oleh ulama, melainkan kaum profesional di bidangnya masing-masing.

<>

"Kalau ulama dibiarkan sendiri, sementara mereka (kaum profesional) berlawanan dengan ide-ide moral tentu perbaikan moral tidak terwujud," ujar Hasyim. Ia juga mengkritisi peran media yang secara tidak langsung ikut memperburuk moral bangsa.

"Ulama berdakwah satu menit, tapi pengrusakan moral di media berjam-jam, ya tenggelam dong (dakwahnya)," kata dia. Tetapi Hasyim yakin perbaikan moral bangsa bisa terealisasi terlebih bila  organisasi keislaman yaitu Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama bisa berjalan seiring.

Mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid juga menghadiri pembukaan acara pembukaan muktamar. Beberapa tokoh lainnya yang turut hadir meliputi KH Syukri Ghozali (pengasuh Pondok Gontor, Ponorogo), Prof A Malik Fadjar (mantan Menag/Mendiknas), dan HS Dillon (ahli pertanian dan tokoh LSM Partnership).

"Saat ini sudah hadir dua sahabat saya, Gus Dur dan Hasyim Muzadi," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof DR H Syafii Ma’arif ketika memberi sambutan pengantar dalam pembukaan acara muktamar itu.

Sementara itu dalam sambuatannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Muktamar kembali mengajak bangsa Indonesia bersama-sama memperbaiki moral bangsa.(ant/mkf)