Hasyim: Tak Perlu Dikotomi Tua-Muda
NU Online · Jumat, 30 Oktober 2009 | 04:10 WIB
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi berpendapat kepemimpinan NU tidak perlu dikotomikan antara kaum tua dan muda, yang sekarang ini ramai diperbincangkan menjelang muktamar NU ini.
“Isu tua muda tak relevan karena PBNU bukan berbicara tentang umur. Yang penting bagaimana pengurusnya memperjuangkan ideologi, kemandirian organisasi dan mutu pendidikan,” katanya dihubungi NU Online, Jum’at (30/1<>0).
Ia tak kaget dengan munculnya isu ini karena isu dikotomi tua dan muda ini selalu muncul menjelang muktamar. “Yang mengisukan ini kan punya ‘umur’ (punya kepentingan) dalam muktamar," katanya.
Salah satu tokoh NU yang getol mengusung ide kaum muda yang memimpin NU adalah Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri atau Gus Mus. Menurutnya, jajaran pengurus tanfidziyah, termasuk ketua umum, berusia muda, di bawah 60 tahun, agar lebih dinamis. Sementara tokoh yang sepuh, cukup di jajaran syuriah.
"Agar lebih baik dan terjadi regenerasi. Anak muda itu penuh vitalitas, pemikirannya relatif lebih jernih dan tak terkontaminasi hal yang remeh-temeh," kata Gus Mus beberapa waktu lalu.
Salah satu tokoh muda yang sudah mendeklarasikan diri untuk nyalon menjadi ketua umum PBNU dalam muktamar 2010 adalah Ulil Absar Abdalla, yang tak lain juga menantu Gus Mus. (mkf)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua