Warta KASUS MALAYSIA

Hasyim: Pemerintah tak Punya Keberanian

NU Online  ·  Ahad, 2 September 2007 | 22:16 WIB

Malang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengemukakan, pemerintah tidak punya nilai tawar dan keberanian dalam melakukan diplomasi dengan negara lain.

"Jangan jauh-jauh, dengan negara tetangganya Malaysia juga tidak berani sebab banyak persoalan yang belum tuntas sehingga membuat hubungan kedua negara menjadi tidak sehat," katanya usai pengajian rutin awal bulan di Pondok Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam Malang, Ahad (2/9).

Pers<>oalan demi persoalan dengan negara lain khususnya dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, katanya, cukup banyak hanya saja penyelesaiannya dilakukan secara sporadis tidak komprehensif.

Menurut Kiai Hasyim, ketegangan hubungan Indonesia-Malaysia tidak hanya kasus pemukulan terhadap wasit karate saja, tetapi yang lebih besar juga banyak seperti "ilegal logging", masalah perbatasan wilayah dan soal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tidak pernah surut.

Ia mengakui, kalau pemerintah Indonesia mau, ada ukuran internasional melalui diplomasi antar pejabat seperti pertemuan antar Menteri Luar Negeri (Menlu) guna membicarakan secara tuntas persoalan-persolan yang belum selesai dengan tuntas.

Pembicaraan itu cukup penting, hanya saja Indonesia jangan sampai terjebak dengan reaksi yang berlebihan yang pada akhirnya merugikan.

Ia mengatakan, reaksi Indonesia dalam menyikapi persoalan demi persoalan itu sepadan saja seperti kasus pemukulan terhadap wasit karate, pemerintah Malaysia meminta maaf dan persoalan lain dibicarakan dalam perundingan.

Reaksi sebagai bangsa yang bermartabat, memang penting, tetapi kalau hubungan diplomatik antar kedua negara diputuskan, akhirnya reaksi itu menjadi tidak sepadan dan pemerintah justru terjebak.

"Di satu sisi ada kenakalan negeri tetangga dan di sisi lain pemerintah Indonesia sendiri punya kelemahan yakni tidak care dengan wilayahnya. Ke depan Indonesia harus memperbaiki sikap lebih tegas terhadap negara-negara yang mencoba merongrong wilayah Indonesia," katanya .(ant/sam)