Jakarta, NU Online
Calon wakil presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasyim Muzadi mengatakan, kabinet pemerintahan hasil Pemilu Presiden 2004 mendatang tak perlu berbentuk kabinet pelangi dengan melibatkan sejumlah orang dari berbagai partai politik.
"Kabinet pelangi tak perlu lagi. Yang penting presiden harus bisa meyakinkan parlemen," kata Hasyim kepada wartawan di kediamannya di kompleks Patra Kuningan Jakarta, Jumat malam seusai bertemu kalangan oraganisasi kemahasiswaan.
Menurut tokoh Nahdlatul Ulama yang juga pernah dilamar untuk menjadi Cawapres Partai Golkar itu, kabinet pelangi tak perlu dijadingan pertimbangan membentuk pemerintahan mendatang. Yang penting, kalangan menteri yang dipilih presiden adalah orang-orang yang ahli dan mampu melaksanakan tugasnya.
Muzadi mengatakan bahwa tantangan membentuk kabinet yang tidak melibatkan parpol lain memang cukup besar.
Pemerintah, kata Muzadi, akan menghadapi tantangan di parlemen karena partai-partai di parlemen menginginkan kepentingannya terakomodasi di pemerintahan jika kabinet yang dibentuk berbentuk kabinet pelangi.
Untuk menghadapi tantangan di parlemen, menurut Muzadi, presiden harus sanggup meyakinkan para politisi di parlemen.
Risiko membentuk kabinet non-pelangi antara lain ditimbulkan oleh tidak adanya suara mayoritas mutlak di parlemen hasil pemilu 2004.
Dalam perolehan kursi di parlemen berdasarkan pemilu legislatif beberapa waktu lalu, Partai Golkar menduduki posisi pertama dan PDIP di urutan kedua. Namun keduanya tidak mencapai jumlah kursi yang bisa dikategorikan sebagai mayoritas mutlak.
Menurut Muzadi, meskipun akan menghadapi tantangan dari Parlemen, presiden dapat membentuk pemerintahan yang kuat dan efektif selama presiden mampu meyakinkan para politisi di parlemen.(mkf/an)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua