Warta ISTIGHOTSAH

Hasyim: Jangan Minta Uang Calon Pemimpin

NU Online  ·  Kamis, 26 Maret 2009 | 00:36 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta masyarakat tidak meminta uang atau pemberian apapun dari para calon pemimpin. Memilih pemimpin hanya karena uang merupakan awal yang jelek dalam proses bernegara.

”Saya sering mengingatkan, jangan meminta uang kepada para caleg. Jangan pilih pimpinan hanya karena ia punya uang. Bisa jadi uang itu juga diperoleh dengan cara yang tidak jujur. Dengan demikian kita akan dipimpin oleh orang-orang yang ingkar,” katanya.<>

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan taushiyah dalam istighotsah bulanan yang diselenggarakan Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di halaman gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta, Rabu (25/3) malam. Istighotsah kali ini dihadiri oleh para caleg dari PKB, PPP, Partai Golkar, Partai Demokrat, Gerindra, Hanura dan PKNU.

Menurut Hasyim, persoalan memilih wakil atau pemimpin bukan persoalan kecil. Cara memilih dan menentukan kriteria pemimpin akan berpengaruh pada proses perjalanan kepemimpinan selanjutnya.

”Ini masalah besar karena terkait dengan pola hubungan antara rakyat dengan para calon pemimpin dalam perjalanan roda kepemimpinan selanjutnya,” katanya di hadapan lebih dari seribu umat Islam dari beberapa majelis ta’lim di Jakarta dan sekitarnya.

Istighotsah kali ini juga digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Hadir dalam istighotsah kali ini antara lain Habib Ahyat Banasa beserta jamaah Majelis Abidin, Ketua PP LDNU KH A Nuril Huda dan sejumlah dai Ibu Kota.

Saat menjelaskan sifat shidik atau kejujuran Nabi Muhammad SAW dalam kesempatan itu Ketua Umum PBNU menyampaikan, kaum muslimin di Indonesia masih perlu berbesar hati karena berbagai majelis dzikir dan istighotsah masih ramai dihadiri oleh para jamaah dengan suka rela, tanpa pengharapan berupa imbalan duniawi.

”Kita patut bersyukur karena di tengah kepalsuan masih ada kejujuran. Saya menyaksikan majelis para habaib yang dihadiri oleh ratusan ribu orang yang hadir dengan biaya sendiri, dan tidak berharap imbalan apa-apa,” katanya. (nam)