Warta

Hasyim: Jangan Lupakan Jasa para Pendahulu Kita

NU Online  ·  Sabtu, 10 Oktober 2009 | 07:02 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengingatkan agar warga NU tidak melupakan jasa-jasa dan perjuangan yang telah dilakukan oleh para ulama dan aktifis NU zaman dahulu sehingga NU bisa seperti sekarang ini dan memiliki banyak aset.

“Saat ini orang hanya mengakui dirinya sendiri dan melupakan jasa pada pendahulunya. Akhirnya dia juga akan dilupakan oleh generasi masa mendatang sebagai konsekuensi atas perbuatannya itu,” katanya ketika memberi tausiah dalam acara halal bihalal sekaligus pencanganan pembangunan kantor baru PP Maarif dan LKKNU di Jakarta, Jum’at (9//10) malam.<>

Termasuk dalam pembangunan gedung baru ini, Hasyim meminta agar bahan-bahan bangunan yang masih bisa dimanfaatkan dipakai sedangkan lainnya bisa digunakan untuk menguruk tanahnya.

“Gedung ini merupakan hasil amal jariyah, kita jangan sampai memotong amalnya karena bisa mengurangi berkah. Bahan bangunan yang masih bisa dipakai, dipakai lagi,” katanya.

Ia mengatakan bahan-bahan bangunan ini kelihatannya seperti barang biasa saja, tetapi didalamnya terkandung sebuah nilai karena keikhlasan dan perjuangan para pendahulu NU tersebut.

“Kalau barang, semakin baru semakin baik, kalau nilai, seperti akhlak, keikhlasan, ketulusan, yang lama lebih unggul,” tandasnya.

Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang ini menyatakan harapannya agar gedung baru ini bisa memberi berkah pada yang menempati. Untuk itu, bahan-bahan yang digunakan harus benar-benar halal dan diisi dengan kegiatan yang baik.

“Seperti rumahnya kiai, meskipun kelihatannya sederhana, tetapi memberi kecerahan,” tandasnya.

Hasyim juga menyampaikan pesan agar kita semua berbuat sesuatu untuk NU, tetapi jika hal ini tidak mampu dilakukan, jangan sampai mengganggu NU. Dari pengalamannya selama 45 tahun menjadi pengurus NU, terbukti banyak orang yang memanfaatkan NU untuk kepentingan pribadi akan menerima balasan.

Pengambangan Sarana dan Prasarana

Hasyim juga menjelaskan selain pembangunan Gedung PBNU II ini, juga sedang dikerjakan aset milik NU di jalan Kawi-Kawi Jakarta pusat yang akan dikelola oleh Lembaga Dakwah NU dan pengembangan SMK di Tuban. Dan yang paling spektakuler adalah pembangunan universitas NU bertaraf internasional yang berada di Surabaya dengan luas 14.4 hektar.

NU juga mengembangkan aset yang dimilikinya, diantaranya tanah seluas 3000 hektar di Musi Banyuasin dan Di Sembalun NTB. (mkf)