Warta
Hasyim Jadi Pembicara pada Forum Dialog Lintas Agama di Italia
NU Online · Senin, 2 Maret 2009 | 12:52 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi, Senin (2/3), bertolak ke Roma, Italia. Di sana, Presiden World Conference of Relegion for Peace itu akan menjadi salah satu pembicara dalam forum dialog lintas agama pada 4 Maret mendatang.
Menurut Hasyim, salah satu agenda forum tersebut adalah merumuskan tata hubungan lintas agama yang harmonis. Hubungan harmonis yang dimaksud ialah tanpa merugikan agama masing-masing, baik dalam segi teologi maupun sosial.<>
"Hal ini menjadi penting, karena hubungan lintas agama di dunia sering terjebak dalam fundamentalitasme yang rawan konflik atau liberalisme yang terasa mengorbankan teologi/akidah masing-masing (agama) atas nama toleransi," jelas Hasyim kepada NU Online beberapa saat sebelum keberangkatannya.
Lebih lanjut dijelaskan, liberalisme telah terbukti ‘merusak’ seluruh agama-agama semenjak abad ke-18. "Karena itu, pendulum ini harus diluruskan dengan rumusan yang aksebtabel dan didukung bersama. Hal ini akan menjadi acuan interfaith dunia," katanya.
Dalam forum yang digelar Saint Diego Fondation Italy—perkumpulan cendekiawan, tokoh agama, tokoh pemerintahan terkemuka di Italia—itu, dijadwalkan pula hadir Menteri Luar Negeri RI Hasan Wirajuda dan Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Monsinyeur Situmorang. (rif)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi, Senin (2/3), bertolak ke Roma, Italia. Di sana, Presiden World Conference of Relegion for Peace itu akan menjadi salah satu pembicara dalam forum dialog lintas agama pada 4 Maret mendatang.
Menurut Hasyim, salah satu agenda forum tersebut adalah merumuskan tata hubungan lintas agama yang harmonis. Hubungan harmonis yang dimaksud ialah tanpa merugikan agama masing-masing, baik dalam segi teologi maupun sosial.<>
"Hal ini menjadi penting, karena hubungan lintas agama di dunia sering terjebak dalam fundamentalitasme yang rawan konflik atau liberalisme yang terasa mengorbankan teologi/akidah masing-masing (agama) atas nama toleransi," jelas Hasyim kepada NU Online beberapa saat sebelum keberangkatannya.
Lebih lanjut dijelaskan, liberalisme telah terbukti ‘merusak’ seluruh agama-agama semenjak abad ke-18. "Karena itu, pendulum ini harus diluruskan dengan rumusan yang aksebtabel dan didukung bersama. Hal ini akan menjadi acuan interfaith dunia," katanya.
Dalam forum yang digelar Saint Diego Fondation Italy—perkumpulan cendekiawan, tokoh agama, tokoh pemerintahan terkemuka di Italia—itu, dijadwalkan pula hadir Menteri Luar Negeri RI Hasan Wirajuda dan Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Monsinyeur Situmorang. (rif)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua
