Warta

Hasyim “Boyongan” dari PBNU

NU Online  ·  Selasa, 30 Maret 2010 | 07:18 WIB

Jakarta, NU Online
Setelah menyelesaikan masa baktinya selama 10 tahun sebagai ketua umum tanfidziyah, KH Hasyim Muzadi mulai “boyongan” atau mengemasi seluruh barang-barang pribadinya yang ada di lantai 3 gedung PBNU tempat ia berkantor.

Dibantu oleh 5 orang cleaning service PBNU, barang-barang yang sebagian besar berupa buku dan kitabdibungkus rapi dalam kardus besar yang jumlahnya lebih dari 10 buah, belum lagi kardus-kardus kecil.<>

Selanjutnya, barang-barang ini akan dibawa ke rumahnya, yang juga pesantren mahasiswa Al Hikam II di daerah Kukusan Depok, belakang kompleks Universitas Indonesia.

Secara langsung ia mengawasi para cleaning service, ditemani oleh menantunya Arif Zamhari PhD dan mantan wakil sekjen PBNU Ir Iqbal Sullam. Telpon genggamnya berulangkali berdering menanyakan perkembangan terkini situasi NU pasca muktamar.

Terlihat lelah setelah menyelesaikan tanggung jawabnya menyelenggarakan muktamar yang merupakan event terbesar NU dan mengalihkan tongkat kepemimpinan NU pada KH Said Aqil Siroj, guyon-guyon segarnya tetap muncul.

Dimintai komentar tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dan harapan terhadap kepemimpinan PBNU ke depan, ia menyatakan untuk sementara puasa bicara, namun bukan berarti tidak melakukan apa-apa.

“Untuk sementara saya diam dulu, tetapi bukan berarti tidak berbuat sesuatu,” tandasnya.

Meskipun sudah terpilih, KH Sahal Mahfudz dan KH Said Aqil Siroj, keduanya belum berkantor sesuai dengan posisinya di PBNU. Bersama dengan lima annggota mede formatur, mereka masih melengkapi kepengurusan PBNU yang selambat-lambatnya dilaksanakan dalam waktu 30 hari. (mkf)