Harga BBM Malaysia Turun Keempat Kalinya, Indonesia Masih Mikir-Mikir
NU Online · Sabtu, 1 November 2008 | 03:22 WIB
Pemerintah Malaysia menurunkan lagi harga bahan bakar minyak (BBM) keempat kalinya mulai berlaku pada Sabtu, 1 November 2008. Ini berbeda dengan sikap pemerintah Indonesia yang sampai saat ini masih baru melakukan kajian.
PM Malaysia Abdullah Badawi mengumumkan langsung penurunan BBM itu di Kuala Lumpur, Jumat, setelah rapat para menteri ekonomi yang dipimpin oleh dia langsung.<>
Harga bensin Ron 97 (oktan 97) dari 2,30 menjadi 2,15 ringgit per liter turun sebanyak 15 sen, bensin Ron 92 dari 2,20 menjadi 2,05 ringgit per liter turun 15 sen, dan solar (diesel) dari 2,20 menjadi 2,05 ringgit per liter turun 15 sen. "Harga minyak turun di Malaysia karena harga minyak internasional juga turun," kata Badawi.
Malaysia menaikkan harga minyak pada 5 Juni 2008 sebesar 78 sen ringgit atau sekitar 41 persen dimana harga bensin Ron 97 naik menjadi dari 1,92 menjadi 2,7 ringgit per liter, sedangkan harga solar naik dari 1,58 menjadi 2,58 ringgit per liter.
Tapi kemudian, pemerintah Malaysia mulai menurunkan harga minyak secara bertahap mulai dari 22 Agustus 2008, 24 September 2008 satu minggu sebelum hari raya Idul Fitri, 15 Oktober 2008 dan hari ini mengikuti harga minyak internasional yang terus menurun drastis.
Sementara itu meskipun terdapat kemungkinan penurunan harga BBM, Meneg PPN/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, mengatakan harga BBM bersubsidi tidak akan dikembalikan pada level sebelum kenaikan Mei 2008 sebesar 28,7 persen, sehingga penurunan harga BBM kemungkinan akan dilakukan pada kisaran yang terbatas.
"Tidak mungkin harganya seperti pada waktu kita menaikkan," kata Paskah, di Jakarta.
Dikatakannya, hal itu dilakukan mengingat penurunan harga minyak baru terjadi pada beberapa minggu terakhir ini untuk pasar berjangka (future), sementara beban biaya yang harus ditanggung APBN diperhitungkan secara utuh selama satu tahun. "(Perubahan-red) Beban biaya tetap kita perhitungkan sejak April lalu," jelasnya.
Ditambahkannya, pihaknya berharap harga minyak mentah di pasar berjangka yang saat ini berkisar pada rentang 60-70 dolar AS per barel bisa bertahan lama.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR, Olly Dondokambey, mendesak pemerintah agar segera memberikan kepastian mengenai rencana penurunan harga BBM, termasuk besaran penurunan, untuk memberikan kepastian kepada pasar dan dunia usaha."Kalau ingin diturunkan, harus segera diputus agar jelas," katanya. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
6
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
Terkini
Lihat Semua