Warta

Hamas Setuju Gencatan Senjata Bersyarat

NU Online  ·  Jumat, 30 Januari 2009 | 13:11 WIB

Gaza, NU Online
Hamas kini mulai mengakomodir tawaran damai kata damai. Petinggi Hamas kemarin (29/1) mengatakan bahwa mereka bersedia menyepakati gencatan senjata jangka panjang asalkan seluruh perbatasan dibuka.

"Kami ingin menjadi bagian internasional. Tak ada kepentingan lagi bagi Hamas untuk menambah krisis atau menantang dunia," tutur petinggi Hamas, Ghazi Hamad, kepada Associated Press.<>

namun Israel yang secara beringas kembali membombardir terowongan-terowongan di Rafah, perbatasan Gaza-Mesir, Rabu (28/1), menjadikan harapan gencatan senjata pudar. Dengan dalih membalas kematian serdadu mereka yang tewas akibat bom ketika berpatroli dekat perbatasan Gaza sehari sebelumnya. Seorang lagi nyawa sipil melayang.

Sementara itu, kemarin Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Perdamaian Timur Tengah George J. Mitchell sudah menginjakkan kaki di Mesir dan Jerusalem. Dia datang dengan misi mewujudkan ide Presiden Barack Obama, yakni membuat permanen gencatan senjata antara Hamas dengan Israel.

Dalam pertemuan dengan Mitchell kemarin, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengajukan syarat jika memang Hamas berniat menyepakati gencatan senjata jangka panjang dan pintu perbatasan dibuka.

Sama dengan petinggi Barat lain, Mitchell tak menjadwalkan dialog dengan Hamas. Israel juga sejak lama menolak dialog dengan Hamas. "Dialog dengan Hamas sebagai organisasi teror adalah kesalahan strategi. Sebab, Israel hanya akan berdialog dengan yang moderat," tegas Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, pekan lalu. (JP)