Hamas Menilai Konferensi Perdamaian Dalih Untuk Serang Iran
NU Online · Rabu, 24 Oktober 2007 | 03:23 WIB
Anggota Badan Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Mohamed Nazzal, menyatakan bahwa konferensi perdamaian di Annapolis, AS, bertujuan untuk meraih dukungan Arab guna menyerang Iran.
"Pertemuan Annapolis tidak ada kaitannya dengan masalah Palestina. Pertemuan ini lebih difokuskan untuk mendapatkan dukungan Arab untuk menyerang Iran," katanya dalam wawancara khusus dengan harian Al-Quds Al-Arabi edisi Senin (22/10).<>
Konferensi itu diprakarsai oleh AS dan dihadiri wakil-wakil dari dunia Arab, kwartet (AS, Rusia, Uni Eropa, PBB), Organisasi Konferensi Islam (Indonesia, Malaysia, Turki), G-8 dan wakil dari Gerakan Non-Blok.
Sumber Antara melaporkan, Nazzal, salah satu tokoh Hamas yang memprediksikan pertemuan itu akan gagal, juga menilai bahwa pertemuan bertujuan untuk menyelamatkan Presiden Bush dan PM Israel, Ehud Olmert, serta membantu pemenangan Partai Republik AS dalam Pemilu mendatang.
"Tidak perlu ada aksi militer dari Hamas untuk menggagalkan pertemuan itu, karena sejak semula pertemuan ini bakal gagal. Tidak mungkin meletakkan harapan pada keduanya (Bush dan Olmert). Contohnya, Kesepakatan Oslo," katanya, mengenai kesepakatan damai Palestina Israel yang berlangsung di Oslo, Kanada, pada 1993.
Menurut dia, pemerintahan otoritas Palestina seharusnya meletakkan harapan kepada saudara-saudara sesama Arab.
Dia mencontohkan, Menteri Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Geith, minta pertemuan itu ditunda agar persiapan lebih matang, tapi pemimpin Palestina malah antusias.
"Jadi pada intinya pertemuan itu bukan untuk kepentingan Palestina tapi sebagai payung untuk menyerang Iran. AS seolah-olah berusaha menyelesaikan isu Palestina padahal pada saat yang sama memukul genderang perang untuk menghantam Iran," katanya. (dar)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua