Kairo, NU Online
Globalisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh banyak orang ternyata hanya merugikan bangsa Indonesia. Globalisasi hanya menguntungkan negara maju yang berhasil memasarkan produk-produk mereka di pasar internasional.
Akibatnya,negara Dunia Ketiga tetap miskin dan hanya sebagai konsumen, bukan produsen. Bila Indonesia ingin maju, maka harus menguasai industri strategis, terutama menyangkut dirgantara dan maritim.
Demikian dinyatakan Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie di kairo, Mesir, Senin (6/7). "Globalisasi itu tak ubahnya seperti VOC yang berganti baju," ujar Habibie, merujuk pada kompeni monopoli Belanda di masa penjajahan dahulu.
Dalam pidatonya di hadapan sekitar 1.500 mahasiswa Indonesia ini, Habibie juga mengungkapkan keprihatinannya atas visi beberapa kalangan yang hanya sekedar mencari keuntungan sesaat, dan bukannya kemandirian.
"Visi dan misi utama industri strategis adalah kemandiran bangsa, jadi tidak sekadar mencari keuntungan sesaat seperti VOC," paparnya.
Habibie berkunjung ke Mesir atas undangan Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP) untuk tampil sebagai pembicara kunci bersama dengan sejumlah tokoh reformasi dari berbagai negara termasuk mantan Ketua MPR, Amien Rais guna berbagi pengalaman mengenai transisi demokrasi.
Redaktur  : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua