Puluhan kalangan muda pengagum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang tergabung dalam jaringan Gusdurian berharap Nahdlatul Ulama (NU) untuk melindungi warga Ahmadiyah dari ancaman kekerasan.
Mereka meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mampu mencegah aksi-aksi kekerasan dan perlakuan diskriminatif lainnya terhadap warga Ahmadiyah, seperti yang terjadi belakangan.<<>br />
Allisa Wahid, putri pertama mendiang Gus Dur yang memfasilitasi jaringan Gusdurian, mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
"Kita akan beraudiensi agar PBNU lebih bertindak nyata untuk melindungi warga Ahmadiyah," ujarnya dalam pertemuan Jaringan Gusdurian Jakarta di kantor The Wahid Institute, Matraman, Jakarta, Jum'at malam (4/3).
Menurut Alissa, NU sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia harus mampu melindungi dan mengayomi kelompok-kelompok minoritas seperti Ahmadiyah dari tindakan kekerasan. "NU juga dapat mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum agar menindak tegas setiap tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama," tuturnya.
Lebih lanjut Alissa menyatakan, kalangan muda dalam Jaringan Gusdurian prihatin terhadap nasib warga Ahmadiyah yang belakangan makin terjepit, terutama setelah insiden kekerasan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, pada 6 Februari 2011.
"Mereka (warga Ahmadiyah) takut, trauma atas kejadian itu. Mereka tidak ingin jadi korban berikutnya," tandas Alissa.
Komunitas Gus Durian adalah komunitas kelompok dan profesi yang bertekad meneruskan perjuangan Gus Dur dalam banyak bidang: demokrasi, pluralisme, kerukunan umat beragama, hak asasi manusia, dan lain-lain.
Untuk kepentingan itu, mereka membentuk kelompok-kelompok kecil, yang di antaranya akan mengkaji pemikiran-pemikiran Gus Dur dan melakukan pendampingan terhadap kaum minoritas.
Komunitas ini dibentuk atas prakarsa mereka yang mengaku mengagumi dan berniat meneruskan perjuangan Gus Dur. Latar belakang mereka sangat beragam, tidak hanya kalangan muda NU, tetapi juga non-NU, bahkan nonmuslim. Tidak hanya di Jakarta, komunitas serupa juga dibentuk di kota-kota lainnya di Indonesia. (arf)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua