Meski KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur adalah mantan presiden, namun makamnya yang ada di pondok pesantren Tebuireng, Jombang tetap terbuka untuk semua kalangan.
Makam tersebut tidak akan di izinkan untuk dikelola oleh negara. Keluarga takut jika makam itu dikelola negara akan ada pembatasan dalam berziarah. Ke depan, makam mantan Ketua PBNU itu terbuka untuk rakyat selamanya.<>
Penegasan itu dikatakan oleh pengasuh pondok pesantren Tebuireng, Jombang, KH Salahudin Wahid alias Gus Solah. Menurut adik kandung Gus Dur ini, meski dalam makam keluarganya sudah bersemayam jasad mantan presiden, namun tidak akan ada perubahan berarti soal pengunjung. Seluruh masyarakat boleh melakukan ziarah alias tidak pandang bulu.
"Semua kalangan bisa mengunjungi makam Gus Dur. Tidak akan ada pembatasan. Karena Gus Dur sudah menjadi milik rakyat Indonesia,” kata Gus Solah ketika disinggung rencana ke depan pengelolaan makam Gus Dur, Jumat (1/1) seperti dilansir beritajatim.com.
Memang, meski komplek makam Tebuireng telah bersemayam sejumlah tokoh besar, namun area pemakaman itu cukup sederhana. Makam yang terletak di belakang pondok itu panjangnya 12 meter dengan lebar 12 meter. Tidak ada pagar yang mengelilingi makam keluarga tersebut.
Selain Gus Dur, di area makam itu juga bersemayam jasad pendiri NU, Hadratus Syeh Hasyim Asyari dan juga ayahanda Gus Dur, KH Abdul Wahid Hasyim. "Komplek pemakaman ini usianya hampir 60 tahun,” kata H Lukman, salah satu pengurus ponpes Tebuireng. (mad)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua