Warta

Gus Sholah: Pendidikan Karakter Perlu Dikembangkan di Pesantren

NU Online  ·  Selasa, 27 Desember 2011 | 02:50 WIB

Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jatim, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengatakan, pendidikan karakter yang tengah digalakkan Pemerintah perlu diapresiasi dan dikembangkan oleh semua komponen bangsa, termasuk kalangan pesantren.

“Program pendidikan karakter merupakan terobosan yang sangat baik, yang diperlukan untuk penataan dan transformasi bangsa ke depan,” kata Gus Sholah dalam perbincangan dengan NU Online, Ahad di Jombang.
<>
Menurut Gus Sholah, kalangan pesantren perlu berpartisipasi dan belajar dalam mengembangkan pendidikan karakter di lingkungan masing-masing. “Pengembangan pendidikan karakter tidaklah mudah, termasuk bagi pesantren. Karena itu, perlu terus belajar dan bekerja keras,” papar mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini.

Gus Sholah mengemukakan, karakter berbeda dengan akhlak. Pasalnya akhlak lebih bersifat mengajarkan seseorang untuk melakukan sebuah tindakan yang terpuji menurut ajaran agama. Sedangkan karakter selain mendorong pembumian akhlak dalam kehidupan juga mengajarkan tentang pentingnya disiplin, kerja keras, mutu, daya saing, dan semangat gotong royong dalam berbangsa.

“Pesantren umumnya cenderung baru pada tahap mengembangkan akhlak, dan belum mewujudkaan pendidikan karakter. Saya kira pengembangan pendidikan karakter tidak mudah, butuh waktu dan perlu dilakukan secara bertaahap serta terencana,” ujar Gus Sholah.

Lebih lanjut tokoh pertama peraih gelar Dr HC bidang Pendidikan Islam dari UIN Malang ini mengatakan, membangun karakter bukan hanya soal fisik, namun juga terkait dengan mental. “Membangun fisik yang baik mungkin mudah dilakukan. Namun fisik saja tidak cukup,” terang alumnus ITB ini menjelaskan.

Oleh karena itu, sebagai upaya pengembangan pendidikan karakter di kalangan santri, Gus Sholah mengundang sejumlah pakar pendidikan karakter dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ke Tebuiireng untuk merumuskan formulasi yang tepat yang diperlukan.

“Kami sedang membangun kerjasama dengan tim ahli pendidikan karakter dari Kemdikbud. Kami berharap dapat segera mengembangkan pendidikan karakter secara bertahap, terencana, dan sistematis, agar daya saing dan karakter lulusan pesantren bisa lebih ditingkatkan,” paparnya.

Selain melibatkan tim ahli pendidikan karakter dari Kemdikbud, pihak Pesantren Tebuireng juga berencana melakukan “training of trainer” alias ToT pengembangan pendidikan karakter bagi guru. Rencananya, puluhan guru akan dilibatkan dalam program ini, sehingga dapat menjadi mentor dalam menggalakkan pendidikan karakter ke semua guru dan santri Tebuireng.

Upaya Pesantren Tebuireng dalam mengembangkan pendidikan karakter, lanjut Gus Sholah, diharapkan dapat memperkuat peran dan meningkatkan partisipasi dalam mewujudkan transformasi pendidikan Islam di Indonesia. “Dalam banyak hal pendidikan Islam di Indonesia perlu terus dibenahi, agar mutunya dapat ditingkatkan dan karakter santri maupun para lulusannya bisa dibangun dengan baik,” demikian terang Gus Sholah.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Ahmad Fahir