Warta

Gus Sholah: NU Terbesar tetapi Belum Menjadi yang Terkuat

NU Online  ·  Selasa, 23 Maret 2010 | 15:52 WIB

Makassar, NU Online
NU merupakan organisasi massa (Ormas) Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Dengan jumlah jamaah mencapai 80 jutaan orang, semua pihak mengakui kebesaran NU. Namun sayangnya kebesaran tersebut belum diimbangi oleh kekuatan managerial yang dibutuhkan, sehingga hingga kini NU belum menjadi yang terkuat.

Demikian diutarakan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) kepada NU Online di sela-sela mengikuti pembukaan Muktamar ke-32 NU di Celebes Convention Center (CCC), Ma<>kassar, Selasa.

Gus Sholah yang juga salah seorang kandidat Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 yang namanya banyak diperbincangkan dalam bursa, mengemukakan, ke depan NU perlu melakukan pembenahan di segala bidang agar ormas yang didirikan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ary tersebut dapat tampil sebagai yang terbesar sekaligus yang terkuat.

"Bila NU menjadi yang terkuat, posisi tawarnya dalam berbagai bidang kehidupan akan kuat, sehingga akan memudahkan dalam memperjuangkan berbagai persoalan kehidupan yang dihadapi umat," kata ulama yang menamatkan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.

Menurut mantan Wakil Ketua Komnas HAM tersebut, penyebab lemahnya posisi tawar NU yaitu kantaran belum mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki.

"Potensi yang dimiliki NU luar biasa. Namun sayang belum tergarap dengan baik. Kalau berbagai potensi yang ada digarap secara profesional dengan melibatkan pakar di bidangnya, maka NU akan menjadi kekuatan yang dahsyat. NU akan mampu bderbicara banyak dalam memberdayakan masyarakat," papar Gus Sholah.

Gus Sholah melanjutkan, ia mengajak para muktamirin untuk memikirkan hal tersebut, karena bersifat strategis dan mendesak. "Saat ini warga NU belum banyak tersentuh, sementara mereka sangat membutuhkan uluran tangan NU," tegasnya.

Karena itu Gus Sholah menyatakan tekadnya untuk memperkuat berbagai sektor yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, yakni pendidikan,gi perekonomian, pertanian dan kesehatan, bila dikehendaki muktamirin untuk memegang tampuk kepemimpinan PBNU ke depan.

"Kalau muktamirin menghendaki saya menjadi Ketua Umum PBNU,  saya akan membangkitkan berbagai sektor yang berhubungan dengan hajat hidup langsung orang banyak. Dengan begitu manfaat keberadaan NU akan semakin dirasakan masyarakat," terangnya. (hir)