Gus Dur: Seleksi Ulang Hakim Agung Tak Menolong Keadaan
NU Online · Rabu, 11 Januari 2006 | 02:51 WIB
Jakarta, NU Online
Rencana pelaksanaan seleksi ulang sebanyak 49 Hakim Agung Mahkamah Agung tidak akan menolong keadaan. "Pertama yang harus dilakukan adalah menegakkan hukum, seleksi ulang Hakim Agung itu tidak akan menolong keadaan," kata KH Abdurachman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaaan ketentuan undang-undang harus ada tindakan. Ia mendukung upaya pemerintah, namun ia mendesak jangan dilakukan setengah-setengah atau diskriminatif. "Kalau orang pidato bahwa koruptor sudah dihukum, itu omong kosong," katanya.
<>Karena nyatanya menurut Gus Dur koruptor yang merugikan negara dalam jumlah besar tidak mendapat hukuman setimpal. Ia juga menyayangkan masih ada beberapa pelaku korupsi yang dihukum atau divonis oleh pengadilan tidak langsung dimasukkan ke dalam tahanan. "Cari siapa orang atau tersangkanya, jangan ada keragu-raguan sedikitpun dalam penegakan hukum," katanya.
Sementara itu mengenai perkembangan rencana ’islah’ dua kubu kepengurusan PKB menurut Gusdur dari dulu sudah ada. Ia tetap terbuka untuk berdialog dan bertemu dengan siapapun. "Islah dari dulu ada cuma pengertian islah itu seprti apa, saya kirim surat ke Sdr Masdar Farid dari PB NU yang minta saya islah dan negosiasi dengan para sesepuh," paparnya.
Gus Dur mengaku menggunakan dua prinsip dasar tertentu untuk mengatur hubungan dengan siapapun. Yakni pemberian maaf dari dulu dilakukan tanpa nama atau embel-embel apapun. "Namun kalau diartikan harus menerima dalam kepengurusan, nanti dulu. Karena menyangkut kejujuran dan kemampuan," kata Gus Dur.
Gus Dur mengakui bukan berarti PKB saat ini bersih semua. Tidak menutup kemungkinan lolos dari sepengetahuannya, namun bagi mereka akan diberi tindakan.   "Pedoman saya, pihak yang ingin bertemu dengan saya dan lebih tua saya masih datang, kalau tiga kali gagal terus yah sudah, kalau mau ketemu saya datang ke rumah atau ke kantor saya, saya tak akan macam-macam," tambahnya.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua