Jakarta, NU Online
Ketua Umum Dewan Syuro PKB KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan ketidaksetujuannya atas perjanjian damai antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Ia mengaku takut hasil perundingan itu membuat Aceh lepas dari pangkuan Indonesia.
“Sikap saya tetap tidak setuju. Saya takut kalau Aceh lepas dari Indonesia. Apalagi ini Sulawesi Utara tambah. Yang mau lepas banyak, ya sudah,” kata Gus Dur di Kantor Pusat PBNU, Selasa (23/8) kemarin usai menyatakan desakan kepada pemerintah terkait pengruskan beberapa rumah ibadah di Bandung.
<>Bagi cucu pendiri NU ini, solusi penyelesaian soal Aceh adalah dengan berunding. Tapi, berunding untuk mencari penyelesaian, bukan berunding untuk menyerah, seperti yang saat ini dilakukan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. “Kita mulai dari awal lagi, tidak apa-apa,” ungkapnya.
Selain itu Gus Dur juga mensitir kekhawatirannya itu dengan merujuk orang-orang yang bertugas di Aceh Monitoring Mission (AMM) disebut pernah bertugas sebagai pasukan PBB di Timor Timur saat referendum. "Pieter Cornelis Feith (ketua AMM-red) itu pernah punya pengalaman di Balkan yang membuat semenanjung itu berantakan," tandasnya. (cih)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua