Gus Dur Remehkan Poros Bumi yang Digagas Muhaimin
NU Online · Sabtu, 7 Maret 2009 | 10:26 WIB
Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid meremehkan manuver duet Poros Bumi yang digagas Muhaimin Iskandar. Menurutnya, peluang Poros Bumi sangat kecil untuk memenangkan Pemilihan Presiden 2009.
Poros Bumi yang merupakan akronim dari Sultan Hamengku Buwono X-Muhaimin Iskandar itu, kata Gus Dur, tidak lebih dari upaya Muhaimin mendompleng nama besar Sultan yang juga “Raja” Yogyakarta.<>
"Muhaimin ingin mengambil manfaat melalui pencalonan Sri Sultan, tapi tidak bisa," kata mantan Presiden RI ini usai acara 'Kongkow bareng Gus Dur' di Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (7/3).
Gus Dur menjelaskan, Muhaimin ingin bebas bertindak padahal itu (Sultan-Muhaimin) di luar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Poros Bumi yang diprakarsai Kaukus Muda PKB, tidak ada artinya.
"Artinya tanpa melalui pertimbangan Majelis Syura, kita anggap saja itu bukan PKB, selesai," ujarnya seraya menambahkan bahwa manuver Muhaimin untuk menambah suara PKB, adalah sia-sia.
"PKB mau apa? Imin setengah mati sekarang. Silakan saja dia koalisi, tapi enggak ada artinya, mau koalisi seperti apa, dia suaranya jadi malah turun," tandasnya.
PKB telah mengumumkan pencalonan Sultan-Muhaimin. Pasangan itu dideklarasikan Kaukus Muda PKB untuk Perubahan di Jakarta, Rabu (4/3) kemarin. Namun, Sultan dan Muhaimin, tak hadir dalam kesempatan itu.
Ketua Kaukus Muda PKB untuk Perubahan, Helmy Faishal Zaini, membantah dugaan bahwa Poros Bumi itu hanya sebagai strategi untuk meningkatkan perolehan suara PKB pada Pemilu 2009. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan partai pemenang pemilu juga tidak memenangkan pilpres. "Ini murni aspirasi yang muncul dari kami," tandasnya. (rif)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua