Gus Dur Pesimis Pemerintah Mampu Mengungkap Kasus Kematian Munir
NU Online · Senin, 22 November 2004 | 15:24 WIB
Bandung, NU Online
Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengatakan dirinya merasa pesimis pemerintahan sekarang akan mampu mengungkap kasus kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang tewas akibat diracun arsenik.
"Ya, mestinya kasus tersebut harus diusut tuntas namun melihat sistem politik sekarang ini, saya merasa pesimis," ungkapnya di sela-sela silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 142 Hijriah serta haul ketiga H Maksoem, di Kampus Al-Maksoem, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin.
<>Gus Dur menyebutkan rasa pesimis dapat terungkapnya kasus itu oleh pemerintah tidak terlepas dari persoalannya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak ada diurus sampai sekarang karena Presiden sebelumnya Megawati Soekarnoputri penakut dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga lebih penakut lagi.
Ia menambahkan kematian Munir itu bukan lagi diduga keras akibat racun namun sudah jelas-jelas diracun Arsenik karena forensik di Negara Belanda sendiri sudah menyatakan bahwa kematian Munir akibat racun arsenik.
Sementara itu, ketika ditanya siapa yang melakukan perbuatan biadab seperti itu terhadap Munir, Gus Dur menjawab singkat dirinya tidak tahu namun bisa saja orang-orang yang telah merasa dirugikan atau bisa juga orang-orang yang berkuasa yang tidak menerima sikap Munir.
"Namun persoalannya dalam menanggapi hal itu, jangan digeneralisir, seperti, polisi atau tentara yang melakukannya," tegasnya.
Pasalnya persoalan ini terkait dengan individu seluruhnya terlebih lagi dengan adanya teror yang dilakukan oleh individu kepada keluarga Munir agar keluarganya itu tidak meneruskan atau mempermasalahkan kasus tersebut.
Tentunya masyarakat harus protes dan harus merasa solider atas adanya tindakan aksi teror itu karena telah melarang keluarga Munir untuk melanjutkan pemeriksaan atas kematian Munir.
"Oleh karena itu, kasus tersebut harus diusut tuntas perihal kematian yang dialami aktivis HAM, Munir, setelah Forensik Belanda menyatakan kematian Munir akibat diracun," kata Gus Dur.
Seperti diketahui, aktivis HAM Munir SH meninggal dunia di dalam pesawat terbang Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 974 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, hari Senin (6/9) lalu pada pukul 21.40 WIB, serta Forensik Belanda menyatakan meninggalnya Munir akibat racun arsenik.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua