Warta

Gus Dur Peringati Dekrit Presiden Soekarno

NU Online  ·  Jumat, 6 Juli 2007 | 01:33 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersama beberapa tokoh nasionalis, Kamis (5/7) kemarin di Jakarta, memperingati Dekrit Presiden Soekarno 5 Juli 1959 yang memberikan perintah tegas untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 guna menghadapi kondisi yang tidak menentu waktu itu.

Menurut Gus Dur, setelah hampir limapuluh tahun dekrit itu dikeluarkan, UUD 1945 sudah tidak lagi diamalkan dengan baik. UUD 1945 sudah diselewengkan.<>

”Saya bersama Soetardjo Soerjogoeritno (Mbah Tardjo) dengan sejumlah perwira TNI melihat bahwa UUD 1945 dan Pancasila telah diselewengkan,” ujar Gus Dur.

Penyelewengan itu, lanjut Gus Dur, berujung pada krisis konstitusi dan krisis kepercayaan pada pemerintah. Gus Dur bersama para kelompok nasionalis meminta seluruh rakyat untuk kembali ke Pancasila dan UUD 1945.

Keinginan tersebut dituangkan dalam kesepakatan bersama yang diteken di rumah Mbah Tardjo yang adalah dedongkot PDI-P itu. Surat pernyataan itu lalu disampaikan ke DPR sebagai bentuk aspirasi rakyat.(nam)