Gus Dur Nilai Peluang Tolhah Hasan Lebih Besar daripada Gus Mus
NU Online · Senin, 22 November 2004 | 15:43 WIB
Bandung, NU Online
Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan peluang mantan Menteri Agama, Tolhah Hasan, menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) cukup besar ketimbang calon lainnya Mustofa Bisri atau Gus Mus.
"Pasalnya Gus Mus untuk menjadi Ketua PBNU sangat tergantung sekali kepada keputusan ibunya, bilamana ibunya bilang boleh maka Gus Mus akan meneruskannya atau sebaliknya," ungkapnya di sela-sela acara Haul Ketiga H Maksoem dan silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1425 Hijriah, di Kampus Al-Maksoem, Rancaekek, Kab. Bandung, Senin.
<>Gus menambahkan bilamana ibunda Gus Mus melarang menjadi Ketua PBNU maka Tolhah Hasan akan melenggang bebas menjadi Ketua Umum Pelaksana Tanfidziah PBNU yang akan datang. Meski berdasarkan laporan terakhir pertemuan ulama di Langitan, Tuban, menjelang Lebaran lalu, calon terkuat menjadi Ketua PBNU, yakni, Gus Mus.
Namun persoalannya, menurut dia, dalam pemilihan Ketua Umum PBNU itu diserahkan kembali melalui pemilihan suara termasuk dengan calon Ketua PBNU lainnya Hasyim Muzadi yang sebelumnya menjadi pasangan capres Megawati Soekarnoputri pada pilpres 2004 lalu.
Beberapa wilayah dan cabang di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten, selain wilayah-wilayah di luar Jawa nyatakan tetap setia pada Hasyim Muzadi.
Ia juga menyebutkan hubungan dirinya dengan Hasyim Muzadi sendiri berjalan biasa-biasa saja yang terbukti pada lebaran lalu, Hasyim Muzadi berkunjung ke rumahnya.
Di bagian lain, saat Gus Dur ditanyakan apakah dirinya siap untuk dicalonkan kembali menjadi Ketua PBNU, maka Gus Dur menjawab bahwa dirinya PKB atau bermain ditataran politik, namun tentunya untuk pencalonan itu akan dilihat dahulu dan dirinya tidak mau mencalonkan dari awal.    Â
Disamping itu, Gus Dur mengungkapkan pula calon ketua PBNU bukan berasal dari kalangan anak muda, pasalnya tergantung dari muktamar karena anggota yang datang merupakan orang tua-tua, serta memiliki pengetahuan agama yang mendalam serta memiliki keikhlasan pada organisasi dan mengabdi kepada kepentingan rakyat banyak.(an/mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua