Warta PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN GUS DUR

Gus Dur Beri Perspektif Islam dalam Isu Gender

NU Online  ·  Senin, 19 Juli 2010 | 11:48 WIB

Jakarta, NU Online
Pemikiran dan perjuangan Gus Dur didedikasikan untuk kaum lemah, termasuk bagi perempuan yang sebelumnya mengalami diskiriminasi dalam berbagai bidang. Isu kesetaraan gender yang banyak didengungkan oleh para aktifis sebelumnya hanya memiliki perspektif Barat, Gus Dur menambahkannya dalam perspektif Islam.

Hal tersebut dikemukakan oleh Nursyahbani Katjasungkana dalam bedah buku Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur karya Muhaimin Iskandar di Jakarta, Ahad.<>

Nursyahbani menjelaskan, selama ini Gus Dur sudah banyak dikenal dalam perjuangannya pada HAM, demokrasi, dan pluralisme. Soal isu Gender, Gus Dur banyak berdebat dengan para aktifis gender berfikiran radikal dengan sudut pandang Islam memandang hubungan laki-laki perempuan.

“Banyak isu krusial mengenai gender dan islam diantaranya poligami dan kawin siri,” tandasnya.

Pemikiran Gus Dur tentang pemberdayaan perempuan memperoleh kristalisasinya ketika jadi presiden dengan menerbitkan Inpres presiden nomor 9 tahun 2000 mengenai Pengarusutamaan Gender yang terus digunakan sampai sekarang.

“Mahalan pada pemerintahan SBY dijadikan salah satu persyaratan untuk bisa mengembangkan program dan menjadi indikator untuk penambahan anggaran di kementerian,” katanya.

Bahkan Inpres ini diupayakan ditingkatkan menjadi UU Keadilan dan Kesetaraan Gender. Kementerian Tenaga Kerja juga telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan tentang upaya pengarusutamaan ini, yang baru terjadi pada periode ini.

“Fikiran Bernas Gur Dur menjadi landasan kita bersama untuk menegakkan HAM, Demokrasi dan nilia-nilai Islam yang sejuk, pluralis, bukan yang menakutkan, kita tinggal mengisinya,” ujarnya. (mkf)