Warta

Guru Ma’arif Dilatih Penelitian

NU Online  ·  Selasa, 14 April 2009 | 02:46 WIB

Brebes, NU Online
Menjadi guru, ibarat menjadi pohon yang berbuah ranum. Dan buah itu akan bermanfaat dan memberi kontribusi gizi kalau diasupkan pada anak didiknya dengan penuh semangat dan dilandasi rasa ikhlas.

“Guru yang bermanfaat bukan sekadar menyandang status belaka, tapi perlu langkah-langkah kongrit pembelajaran,” ungkap Kepala Sub Bag pendidikan, kebudayaan dan kesehatan bagian Kesra Setda Brebes Wal Ikhrom saat membuka Pelatihan Metode Penelitian Pendidikan Nasional yang digelar PC LP Maarif Brebes kerja sama dengan Dewan Pendidikan Kab. Brebes Ahad-Senin (12-13/4) di Hotel Dedy Jaya Brebes.<>

Menurut Ikhrom, dengan adanya Undang-undang tentang guru dan dosen, profesi guru sekarang banyak digandrungi oleh generasi muda. Tapi, kalau sebatas hanya mengejar tunjangan propfesional akan berdampak buruk pada mutu pembelajaran. “Salah satu peningkatan professional ini, guru harus sesering mungkin melakukan Penelitian di bidang pendidikan,” pinta Ikhrom.

Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 500 orang peserta itu, menurut Ketua PC LP Maarif Brebes Drs. Syamsul Ma’arif bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru-guru dilingkungan Maarif. Disamping itu guna mengejawantahkan arti professional dengan bukti mampu melakukan penelitian. “Penelitiankan pada dasarnya mencari jawaban atas segala persoalan yang dihadapi. Kalau guru mampu memecahkan persoalan di dalam kelas misalnya, maka secara otomatis akan mampu mengkondisikan kelas tersebut dalam suasa pembelajaran yang kreatif,” ujarnya.

Tampil sebagai nara sumber, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Brebes DR. H. Muntoha Nasuha, MPd yang menyampaikan materi Penelitian Tindakan Kelas. Kedua, Dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Adi Cilik Pierewan, S.Psi, MSi yang menyajikan materi Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Sedangkan Pemateri ketiga juga Dosen UNY Drs. Aman, M.Pd dengan materi Metodologi Penelitian Kualitatif.

Dalam kesempatan tersebut, diberikan juga Piagam penghargaan kepada Guru MTs Assalafiyah Sitanggal Larangan Brebes H.M. Fahruri sebagai Guru Berdedikasi Profesi. Menurut Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes Wijanarto, S.Pd dipilihnya Fahruri karena dia telah mengabdikan diri didunia pendidikan dengan dedikasi yang tinggi.

Menurut Wijanarto, Fahruri menjadi guru sejak 1976 dengan status guru swasta, bukan guru negeri. Tapi, dedikasinya sangat tinggi. “Dia mengajar hanya dengan niatan berjuang dan mencari ridlo Allah SWT serta mengamalkan ilmunya,” tutur Wijanarto.

Dengan penghargaan tersebut, mudah-mudahan lebih mendorong pada dirinya untuk terus berbakti dan menjadi contoh bagi guru-guru yang lain. “Guru Maarif memang harus sadar, kalau dirinya sulit menjadi pegawai negeri sipil. Jadi hanya dengan mengharap Ridlo-Nya kinerja guru-guru maarif bisa terus terpompa,” tandas wijanarto. (was)