Gubernur Banten Ajak Majelis Taklim Jaga Kebersamaan
NU Online · Jumat, 17 Juni 2011 | 09:03 WIB
Banten, NU Online
Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah menyampaikan apresiasinya terhadap peran majelis taklim dalam membina umat Islam di bidang keimanan dan ketaqwaan. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan Provinsi Banten yaitu “Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa”.
Ratu Atut menyatakan hal itu ketika memberi sambutan dalam Peringatan Isra Mi'raj 2011 di Provinsi Banten, yang diselenggarakan di alun-alun Barat Kota Serang, Kamis (16/06/2011). Dalam acara tersebut dihadirkan da'i kondang KH Abdulah Gymnastiar (Aa Gym) yang memberikan tausiyah kepaada ratusan anggota majelis taklim dari delapan kabupaten/kota di Banten.
<>
Cita-cita besar tersebut, menurut Ratu Atut, akan bisa dicapai apabila kondisi keamanan dan ketertiban Banten senantiasa kondusif. Masalah tersebut tentu saja bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, TNI dan Polri, melainkan merupakan tanggung jawab bersama, termasuk masyarakat yang aktif di majelis taklim.
Majelis taklim sebagai organisasi masyarakat, bukan hanya berfungsi sebagai wadah mengkaji dan memahami Sunnah Rasul dan kandungan Al-Qur'an, melainkan juga harus diterapkan dalam kehidupan sehar-hari atau diamalkan. Salah satu yang perlu terus ditingkatkan adalah ukhuwah Islamiyah atau kebersamaan antar umat Islam.
Majelis taklim yang umumnya digerakkan oleh kaum perempuan, memiliki peranan penting dalam upaya pembangunan Banten sebagai daerah yang agamis. Oleh sebab itu, Ratu Atut kembali mengimbau kepada majelis taklim di Banten untuk menggelorakan Gerakan Maghrib Mengaji (Gemmar Mengaji). Gerakan ini akan sangat bermanfaat untuk menanamkan nilai-nilai Islam sedini mungkin pada anak-anak.
"Di sisi lain, budaya mengaji setelah melaksanakan shalat maghrib menjadi solusi mengembalikan suasana di wilayah masing-masing dalam ketenangan dan ketentraman. Selain itu juga mengurangi ketagihan anak-anak nonton televisi dan mencegah pengaruh-pengaruh buruk yang ditimbulkannya," kata Ratu Atut dalam kesempatan yang lain.
Saat ini Ratu Atut juga sedang giat menyebarkan Al Quran Mushaf Al-Bantani. Terakhir, ia membagi-bagikan secara gratis kepada ratusan guru ngaji dan madrasah di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Ia juga akan terus membagi-bagikan dalam setiap kesempatan bertemu dengan langsung masyarakat, sambil mendengarkan permasalahan dan keluhan yang disampaikan secara langsung oleh masyarakat.
Bagi Ratu Atut bertemu langsung dengan masyarakat merupakan kesempatan yang paling menyenangkan dan memiliki nilai manfaat yang sangat tinggi. Lewat silaturahmi, ia akan mendengar dan mengetahui persoalan daerahnya secara langsung dari masyarakat. Bukan lagi sekadar laporan dari aparatur-aparatur pemerintah sebagai bawahannya.
Dalam setiap kesempatan seperti itulah, Ratu Atut sekaligus melakukan check and balance antara laporan yang diberikan bawahannya dengan kenyataan langsung di lapangan melalui laporan yang disampaikan masyarakat. Ia yakin dan percaya bahwa laporan dari masyarakat mengadung nilai kejujuran.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Candra Zaini
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua