GP Ansor dan Forum Lintas Agama Inginkan Suasana Kondusif di Depok
NU Online · Ahad, 20 Juni 2010 | 13:08 WIB
Gerakan Pemuda Ansor Kota Depok bersama Forum Muda Lintas Agama (Formula) menginginkan suasana yang kondusif di Depok, Jawa Barat, menjelang pelaksanaan Pemilukada.
“Menjelang pemilukada ini, suasana Depok terasa panas penuh dengan intrik-intrik. Kita ajak dari berbagai komponen lintas agama untuk menciptakan Depok kondusif dan damai,” ujar Ketua Pengurus Cabang Ansor Kota Depok H Badrudin saat dihubungi di Depok, Ahad (20/06).<>
Ia mengakui saat ini kondisi masyarakat Depok mulai individualis dan cenderung mementingkan organisasi atau kelompok sendiri. Belakangan kota ini dinilai perlahan-lahan mulai tumbuh menjadi kota yang terkotak-kotak dan memiliki batasan-batasan tajam antara kelompok-kelompok tertentu.
Menurut Badrudin, saat ini banyak masyarakat yang ditarik ke arah politik dan hanya dimanfaatkan untuk momen sesaat. Parahnya, banyak juga organisasi massa yang ditarik untuk mendukung salah satu calon. Namun, sangkalnya, hanya dipakai sebagai dukungan mengeruk pundi-pundi dan tidak ada kontribusinya. “Ini yang kita sesalkan jika ada yang memanfaatkan keadaan. Seharusnya kan tidak seperti itu,”paparnya.
Sebelumnya GP Ansor bersama Formula mengadakan pentas seni dan budaya yang bertempat di Gereja Immanuel, Depok, Sabtu (19/6). Dalam acara tersebut digelar beragam kesenian seperti barongsai, marawis dan kesenian lainnya. Pertemuan lintas agama tersebut merupakan bentuk kepedulian antar sesama yang tidak membedakan.
Badrudin mengharapkan, GP Ansor bersama semua unsur lintas agama dapat berperan sebagai perajut. Menurutnya, suasana memanas bisa saja terjadi di saat pemilukada akan datang. Baik disebabkan karena, pertarungan antar kepentingan ataupun pihak yang sengaja memancing di air keruh. “Kalau kita ingin, suasana kondusif ini tetap terjadi sepanjang masa,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Panitia Deklarasi Formula Mangaranap Sinaga mengatakan bahwa suasana Depok dua tahun terakhir ini sudah tidak seperti dulu lagi. “Dulu kita bisa makan bareng, duduk bareng, tapi sekarang seperti ada batasan,” katanya.
Upaya untuk memperbaiki kondisi ini, dilakukan Forum Muda Lintas Agama dengan membacakan deklarasi dan melakukan pertunjukan seni yang dilakukan kemarin siang di Gereja Immanuel, Depok. Isi deklarasi tersebut antara lain, mendukung negara berdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa, mendukung semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai semangat kebangsaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketua DPRD Kota Depok, Rintis Yanto menyambut baik acara yang digelar formula tersebut. Menurutnya, acara serupa juga harus perlu diselenggarakan untuk memupuk upaya menjalin persaudaraan dalam bingkai bhineka tunggal Ika. “Kalau bisa acara ini terus digalakkan, kalau perlu nanti di balaikota kita buat,”ujarnya.
Pertunjukan seni dilakukan antara lain dengan menampilkan kesenian marawis dari Pesantren Ar Karimiyah, Sawangan, Persambahan tari Karo Sumatera Utara dari Pemuda GBKP Depok, pertunjukan musik bamboo dari Pemuda Gereja Toraja Depok, dan Barongsai dari Generasi Muda Konghucu. (aan)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua