Giliran Obama Menang Mutlak di South Carolina
NU Online · Senin, 28 Januari 2008 | 07:00 WIB
Satu lagi tiket menuju ke Gedung Putih dikantongi Barack Obama. Capres dari Demokrat ini, Sabtu (26/1) atau Ahad WIB menang mutlak di pemilihan pendahuluan (primary) South Carolina (SC). Dia berhasil mengimbangi seri pesaing terberatnya, Hillary Rodham Clinton, yang unggul di Negara Bagian New Hampshire dan Nevada. Sedangkan Obama sebelumnya hanya menang di Iowa.
Kini, Obama konsentrasi pada Super Tuesday 5 Februari mendatang. Pada saat itu, 22 negara bagian dengan lebih dari 1.600 perwakilan Konvensi Nasional Demokrat secara serentak akan memberikan suara kepada bakal calon presiden.<>
Setelah merayakan kemenangan di SC kemarin, Obama langsung bertolak ke Georgia untuk melanjutkan kampanye. Selanjutnya, dia dijadwalkan mengunjungi Alabama beberapa hari ke depan.
Sukses Obama meraup dukungan Demokrat di SC membuka jalan bagi dia untuk menjadi presiden Amerika kulit hitam pertama kian terbuka lebar. Tak dimungkiri dalam kemenangannya kali ini Obama banyak mendapat suara dari pemilih kulit hitam, mendapat 81 persen. Hanya 17 persen golongan ini yang memilih Hillary.
Meski demikian, Obama menolak anggapan bahwa kemenangannya itu semata-mata karena faktor ras. "Mereka memilih bukan karena kami sama-sama berkulit hitam. Tapi, mereka menginginkan orang yang bisa melakukan perubahan. Dan itu bisa kita lakukan bersama-sama," tandas Obama.
Penegasan Obama itu selaras dengan hasil jajak pendapat terakhir yang menunjukkan 53 persen Demokrat SC menempatkan kandidat yang mampu membawa perubahan di tempat pertama. Ini sesuai dengan tema kampanye Obama. Hanya 15 persen yang menempatkan pengalaman menjadi hal utama. Hillary menjadikan pengalaman sebagai salah satu hal utama.
"Ada perbedaan sesungguhnya antarkandidat. Kami tak sekadar mencari perubahan partai di Gedung Putih. Tapi, kami mencari perubahan mendasar atas status quo di Washington," ujar Obama yang langsung disambut oleh para pendukungnya "Kami ingin perubahan," dan "Yes, we can!"
Meski kalah di SC, Senator New York Hillary Rodham Clinton bertekad akan berjuang untuk menjadi presiden perempuan pertama di Amerika Serikat. "Saya sudah menyampaikan selamat atas kemenangan Senator Obama dan mendoakan kebaikan untuknya," ujar Hillary.
Waktu itu dirinya tengah berkampanye di Tennessee, wilayah kunci dari yang telah dicapai di 22 wilayah nasional.
Layaknya Obama, Hillary juga mengemas kampanyenya fokus pada Super Tuesday. Dia telah mencuri start untuk kampanye di Tennessee, salah satu wilayah yang akan melakukan primary pada 5 Februari mendatang, malam sebelum hasil akhir SC diumumkan.
Dalam kampanyenya, istri mantan presiden Clinton ini membahas kesehatan, permukiman, serta biaya perguruan tinggi dan berbagai permasalahan di keluarga Amerika.
Polling wilayah kunci negara bagian untuk Super Tuesday menunjukkan dirinya unggul. Kendati demikian, persaingan di Partai Demokrat masih panjang. Selain itu, sistem penghargaan masing-masing kandidat dibagi oleh para delegasi yang terpilih dari konvensi nominasi suara di masing-masing wilayah primary.
Persaingan Hilarry dan Obama memang masih cukup panjang. Apalagi jika calon presiden lain, John Edwards (hanya mencapai suara 18 persen di SC), berjuang keras untuk memenangkan pemilihan mendatang. Itu akan membuat persaingan di Demokrat semakin ketat. Sejarah Amerika menawarkan dua pilihan historis, apakah yang unggul kelak adalah pemimpin kulit hitam pertama atau presiden wanita pertama. (ap/afp/reu/jp/dar)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua