Gedung Putih Tak Punya Bukti Keterlibatan Ahmadinejad
NU Online · Rabu, 6 Juli 2005 | 07:03 WIB
Washington DC, AS, NU Online
Di tengah memanasnya wacana keterlibatan Presiden terpilih Iran, Mahmud Ahmadinejad, dalam penyanderaan Kedutaan Besar AS tahun 1979, Gedung Putih menyatakan, sejauh ini mereka tak memiliki bukti. Namun demikian, mereka berjanji untuk terus mencari bukti tersebut.
Hingga kini, yang muncul baru pernyataan sejumlah orang yang sempat ditahan di gedung Kedubes, bahwa mengenali Ahmadinejad sebagai salah seorang pemimpin kelompok penyandera. Namun, tiga orang tokoh politik Iran yang menjadi tokoh utama penyerbuan kedutaan tersebut, menyatakan sang Presiden itu tidak terlibat.
<>"Kami akan terus menyelidikinya untuk menetapkan fakta," kata Juru Bicara Gedung Putih, Scott McClellan kepada wartawan di Washington, DC. McClellan sendiri mengakui, bahwa hingga kini pihak Amerika, demikian pula Presiden Bush, " tidak memiliki keterangan." Saat didesak wartawan tentang apa saja yang dimiliki Pemerintah Amerika sehubungan memanasnya diskursus soal keterlibatan Presiden terpilih Iran tersebut, Juru Bicara Gedung Putih itu mengatakan, dirinya tidak bisa menjelaskan informasi apa saja yang mungkin dimiliki pemerintah AS. Sejauh ini, pemerintah Amerika hanya mengatakan mereka memiliki laporan soal tersebut.
Menariknya, tiga orang pimpinan mahasiswa yang terlibat dalam penyanderaan tersebut membantah keterlibatan Ahmadinejad. Mohsen Mirdamadi, salah seorang pimpinan penyandera, menyatakan kepada BBC, Presiden terpilih itu sama sekali tidak terlibat.
Demikian pula pernyataan dua orang pemimpin pergerakan mahasiswa lainnya, Abbas Abdi dan Hamid Reza Jalaipur. Ketiganya saat itu menjadi pimpinan tertinggi kelompok mahasiswa yang melakukan pendudukan kantor Kedubes Amerika di Teheran.
Pengakuan ketiga orang tersebut, menurut wartawan BBC di Teheran, Frances Harrison, merupakan pengakuan teramat penting yang seharusnya mengakhiri spekulasi yang berkembang selama ini. Pasalnya, ketiga orang tersebut kini telah menjadi politisi dari kelompok reformis. "Saat ini mereka merupakan kelompok reformis yang pasti berhadapan diametral dengan penganut garis keras seperti Ahmadinejad. Tak ada alasan mereka menyembunyikan keterlibatan dia," kata Harrison.
Selain berbagai pernyataan mereka yang sempat disandera, munculnya tudingan keterlibatan Ahmadinejad dikuatkan dengan sebuah foto yang beredar di jaringan internet, beberapa waktu terakhir. Pada foto tersebut terlihat seorang mahasiswa brewok, tengah memandu seorang sandera Amerika yang ditutup matanya. Spekulasi menyebutkan, mahasiswa brewok yang tertangkap kamera lebih dari 25 tahun lalu itu adalah presiden Ahmadinejad. "Dialah orangnya," kata Chuck Scott, seorang pensiunan tentara Amerika kepada kantor berita AP, pekan lalu. Padahal, dalam foto tersebut si brewok terlihat jauh lebih tinggi dibanding Ahmadinejad saat ini.
Sejak terjadinya drama penyanderaan selama 444 hari tersebut, hingga kini pemerintah Amerika belum juga mencairkan kebekuan hubungan mereka dengan Iran. (/AP/BBC/sk/Die)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua