Warta

FPI Jombang “Merapat” ke Ansor

NU Online  Ā·  Sabtu, 23 April 2011 | 07:47 WIB

Jombang, NU Online
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Jombang, Habib Abubakar Assegaf, mengaku sudah sowan ke rumah Ketua GP Ansor, Solahul Am Notobuono alias Gus Aam di Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras. Dalam pertemuan itu, Abubakar meminta ijin terkait rencana pengajian yang mendatangkan sekitar 2 ribu massa pada Ahad (24/4).

"Alhamdulillah kami disambut baik oleh Gus Aam. Bahkan Ansor juga menawarkan pengamanan dalam acara tersebut. Tidak perlu ada yang ditakutkan karena acara hari Minggu itu pengajian rutin dan sosialisasi. Bukan deklarasi," kata Abubakar di Jombang, Jumat (22/4), seperti dilansir beritajatim.com.<>

Dalam pertemuan itu, FPI datang dengan 20 orang. Menurut Abubakar, silaturahmi tersebut berjalan cukup gayeng. "Kami sadar Jombang adalah basis kaum nahdliyin. Oleh karenanya kami melakukan pendekatan ke kelompok tersebut. Sehingga tidak ada salah paham," tambah pria berdarah Arab ini.

Abubakar memahami ketakutan warga Jombang. Pasalnya, selama ini stigma miring diciptakan untuk FPI. Padahal, lanjutnya, selama ini FPI hanya berjuang untuk menegakkan agama Islam. Ia juga memastikan bahwa dalam pengajian yang mengahadirkan 2 ribu orang itu juga didatangi oleh Ketua Bidang Hukum FPI pusat, Munarman.

Terpisah, Gus Aam membenarkan adanya tamu berjumlah 20 orang dari FPI yang datang ke kediamannya. Dalam pertemuan itu, pengasuh Ponpes Tambak Beras ini berharap tidak ada deklarasi. Ia juga meminta agar tidak ada aksi kekerasan.

"Kalau sekadar pengajian tidak ada masalah, yang penting kondusif. Namun jika sampai ada aksi sweeping, maka kami akan pasang badan. Kami siap menurunkan Banser (Barisan Ansor Serbaguna)," kata putra dari (Alm) KH Amanullah Rochim ini.

FPI Jombang pada Ahad (24/4) akan mengadakan pengajian rutin mauilid di Desa Tugu Kepatihan Gang I Jombang kota. Sesuai dengan rencana Ketua Hukum FPI pusat, Munarman, hadir memberi ceramah. Hanya saja, sejumlah ormas, termasuk Ansor, keberatan dengan acara itu. Mereka kemudian melayang surat pernyataan sikap keberatan ke Muspida. (nam)