Film “Tanda Tanya” Dinilai Sengaja Lecehkan Banser
NU Online · Kamis, 7 April 2011 | 01:23 WIB
Seperti ingin menuai ‘berkah’ dengan memunculkan kontroversi, sutradara Hanung Bramantyo dinilai sengaja mendeskriditkan sosok Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam film terbarunya berjudul ‘Tanda Tanya’. Pasalnya, dalam film tersebut Hanung melalui peran Soleh menggambarkan Banser sebagai sosok yang mudah cemburu, dan dangkal pengetahuanya.
Kontan, film yang mulai diputar di bioskop-bioskop di Indonesia ini menuai protes warga Nahdliyin (NU), terutama para anggota Banser yang merasa dilecehkan. Sekretaris Satkorcab Banser Kota Surabaya, M Hasyim As'ari menyayangkan langkah Hanung yang tertutup dalam menggarap film dengan bahan mengambil kelompok-kelompok tertentu.<>
''Mestinya Hanung konfirmasi kepada tokoh-tokoh Banser sebelum membuat skenario, sehingga tidak membuat ketersinggungan. Pengetahuanya soal NU terutama Banser saya nilai nol besar, terbukti sosok Banser yang dimunculkan sebagai tokoh sentral dalam filmnya justru mendeskriditkan Banser,'' katanya di Surabaya, Rabu (6/4).
Hasyim dan seluruh anggota Banser Surabaya yang Rabu kemarin menggelar rapat sehubungan dengan rencana pemutaran film tersebut, meminta kepada masyarakat yang menyaksikan film tersebut untuk tidak menanggapi serius.
Sebab, kata dia, tidak semuanya yang dituangkan Hanung benar adanya. ''Saya yakin masyarakat sudah faham, siapa Hanung sebenarnya, bahkan dalam film ‘Sang Pencerah' yang mengusung tokoh Muhammadiyah dia juga berusaha memunculkan orang NU di dalamnya, meski lagi-lagi tidak sesuai kepribadian orang nahdliyin, itulah Hanung,'' katanya.
Menurut Hasyim, Hanung harus meminta maaf kepada para tokoh Banser sekaligus mervisi film tersebut. ''Banyak yang tidak terima penggunaan seragam Banser yang tanpa meminta izin itu,'' kata dia.
Sebelumnya, Ketua PP GP Ansor, Nusron Wahid juga tidak sepakat dengan isi film Tanda Tanya karya Hanung yang cenderung mendeskreditkan Banser di mata umum. ''Masa ada Banser digambarkan suka mengamuk, dan menganggap Banser adalah pekerjaan. Ini kan tidak benar, Banser itu pengabdian sebab ndak digaji,'' ujar Nusron ketika diundang Hanung untuk melihat preview film tersebut. (lan)
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
5
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
6
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
Terkini
Lihat Semua