Jakarta, NU Online
Fenomena tentang bajak membajak qori-qoriah (pembaca/penghafal kandungan Al-Quran) menjadi pembicaraan pada Munas Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah,
Palangka Raya.
Siaran Pers Departemen Agama (Depag) yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, mengatakan, Pengurus LPTQ Jateng KH. Ahmad Darodji dalam munas tersebut meminta kepada forum untuk membuat aturan baku tentang larangan pembajakan.
<>Darodji mengatakan, tidak akan memberikan toleransi kepada qori-qoriah yang akan mewakili daerah lain. Qori-qoriah dari daerah lain boleh pindah untuk mewakili daerah lain tapi dengan syarat, yang bersangkutan setidaknya sudah bermukim di daerah tersebut
setidaknya selama tiga tahun.
Dalam hal tersebut, Jawa Tengah sangat gigih memperjuangkan persoalan itu, karena daerahnya sering kehilangan petilawah andalannya, kata siaran pers itu.
"Mereka menyebar ke beberapa daerah, bahkan sering sekali prestasi mereka lebih menonjol kalau dibandingkan dengan daerah asalnya," jelas Ahmad Darodji.
Menjelang pelaksanaan MTQ Nasional XX di Palangka Raya, kejadian perpindahan qori-qoriah yang disebut pembajakan tersebut kembali menimpa Jateng. Jateng baru-baru ini juga telah memprotes hengkangnya qori Abdul Hadi bidang tahfidz ke Jawa Barat.
Protes tersebut ditanggapi oleh LPTQ Pusat kemudian memberikan tindakan kepada qori-qoriah yang bersangkutan dengan tidak diperkenankannya tampil pada MTQN XX kali ini.
Protes Jateng tersebut dilakukan kerena Abdul Hadi memang salah satu qori andalan sekaligus nominator yang dipersiapkan untuk MTQN XX mewakili Jateng.
Persoalan pindahnya qori Jateng tersebut sebetulnya sering terjadi. Hanya saja kasus itu tidak banyak dipersoalkan meskipun qori yang bersangkutan cukup berprestasi di daerah pindahannya.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua