Warta

Fatayat NU: Kebijakan Publik Harus Berpihak pada Perempuan

NU Online  ·  Senin, 8 Maret 2010 | 06:50 WIB

Bogor, NU Online
Pengambilan kebijakan publik yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan, harus berorientasi pada pemihakan terhadap kaum perempuan, agar eksistensi, kiprah dan kaum perempuan di ranah publik semakin menguat.

“Peningkatan partisipasi perempuan di ranah publik bergantung pada semua. Ini bukan hanya tanggungjawab perempuan, tapi juga laki-laki,” kata Ketua Pengurus Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bogor, Adwiyah SPdi, kepada NU Online di Bogor, Senin (8/3).<>

Karena itu, sambung dia, sebagai motor utama gerakan pemudi di ndonesia, Fatayat NU akan terus berupaya melanjutkan perjuangan kesetaran gender melalui berbagai program kerja kongkret yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Dikatakan Adwiyah, Konferensi Cabang Fatayat NU Kota Bogor pada 13 Desember 2009 silam, mengamanatkannya untuk membawa Fatayat NU Kota Bogor sebagai pelopor kesetaraan gender pada semua sektor kehidupan.

“Konfercab Fatayat NU Kota Bogor memberikan amanat untuk mempelopori perjuangan kesetaraan gender pada semua ranah kehidupan,” tegas dia.

Sekretaris PC Fatayat NU Kota Bogor, Hj Sukma Witasari menambahkan, langkah awal perjuangan kesetaraan gender yang dilakukan Fatayat dimulai dengan kampanye secara berkesinambungan terhadap sekolah, lembaga legislatif hingga eksekutif.

“Kami memulai dari sekolah, karena dari situlah karakter masyarakat dibentuk. Sedangkan legislatif sebagai lembaga pembuat kebijakan serta eksekutif sebagai pelaksana. Jadi semuanya harus peduli kesetaraan gender,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Fatayat NU juga akan mendorong kaum perempuan agar meningkatkan keterlibatan dalam politik, sehingga akan menghasilkan kebijakan publik yang berpihak pada perempuan.

Langkah berikutnya yaitu melalui peningkatan kualitas hidup perempuan dan kesehatan reproduksi.

Fatayat NU juga akan menguatkan peran dalam memberikan perlindungan kepada kaum perempuan dan anak serta penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Berikutnya, penghapusan pornografi yang menjadikan perempuan sebagai obyek hiburan dan pemberantasan tindak pidana perdagangan perempuan dan anak.

Pada Sabtu, 6 Maret 2010, pengurus PC Fatayat NU Kota Bogor periode 2010-2014 dilantik. Pelantikan dilakukan oleh Ketua PW Fatayat NU Jawa Barat Hj Ratu Khadijah dan disaksikan oleh Ketua PP Fatayat NU Hj Yanah Latifah dan Miftahul Jannah.

Pelantikan berlangsung di ruang rapat I Balaikota Bogor, Jalan Juanda No 6 Kota Bogor, yang diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai OKP dan pesantren di Kota Bogor. (hir)