Maraknya isu trafficking atau perdagangan perempuan merupakan kabar tak sedap yang ditemui oleh Fatayat NU dan sekaligus menjadi keprihatinan, karena bagaimanapun perempuan merupakan salah arena dan lahan perjuangan Fatayat.
Keprihatinan fatayat dibuktikan dengan terus melakukan pemberdayaan bagi perempuan Indonesia seperti yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Tegal bekerjasama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Kerjasama itu dalam bentuk pelatihan bagi wanita rawan ekonomi berusia 17 sampai 35 tahun.
/>
Senin (13/12) lalu, Pimpinan Cabang Fatayat NU kabupaten Tegal melakukan menjaring kelayan yaitu calon peserta pelatihan yang dipusatkan di gedung PC. NU Kabupaten Tegal. Penjaringan itu langsung ditindak oleh Panti Karya Wanita (PKW) Kendal, milik Dinas sosial dan tenaga kerja Jawa Tengah.  Â
Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Tegal Dra. Hj. Nur Hasanah, kepada NU Online mengatakan, fatayat selama ini melakukan apa yang seharusnya dilakukan karena kami ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat agar masyarakat betul-betul merasakan kehadiran fatayat. Terkait dengan adanya isu trafiking, Nur Hasanahpun menolaknya karena Fatayat selama ini melakukan trobosan dengan terus melakukan pemberdayaan perempuan, dan hasilnyapun bisa dinikmati oleh perempuan-perempuan Indonesia.
Sehubungan dengan seleksi kelayakan, Nur Hasanah pun menginginkan agar nanti calon peserta atau kelayan dapat lolos seleksi. "Kerjasama ini bukan pertama kalinya tetapi sejak tahun 2003, dan ini merupakan angkatan ke 12 yang nanti akan diberangkatkan sebelum tanggal 4 Januari 2011, dan angkatan pertama tahun 2011. Di sana para peserta bukan saja mendapatkan ketrampilan tetapi juga mendapatkan bimbingan mental agar nantinya seusai pelatihan mendapatkan ilmu yang sepadan, jelasnya.
Dalam pengarahanya perwakilan Panti Karya Wanita (PKW) Wanodya Tama Kendal, Drs. Suparlan, menyampaikan apresiasi yang begitu mendalam kepada PC. Fatayat Kabupaten Tegal karena kurang lebih 7 tahun telah bekerjasama dengan baik dan berpartisipasi aktif.
"Sebenarnya kami hanya memiliki kegiatan yang sasaranya adalah wanita rawan ekonomi, dan di Kendal sendiri khusus bagi wanita, jadi sangat pas sekali kalau Fatayat menjadi menjadi ikon pemberdayaan, selian itu juga nanti para peserta akan disana akan mendapatkan bimbingan kursus dan bimbingan mental selama 6 bulan," katanya.
"Bimbingan kursus nanti akan dilatih sesuai dengan keinginan para peserta di PKW Kendal sendiri hanya menyediakan tiga pelatihan yang pertama Menjahit, Tata rias dan tata boga. Dan bombingan mental akan diajarai berbagai macam etika dan pergaulan hidup. Pelayanan dan rehabilitasi seutuhnya ini dibiayayai oleh Dana Gubernur Jawa Tengah dan para peserta tidak dipungut biaya sedikitpun, ujarnya.
Perwakilan Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi kabupaten Tegal Wibowo, S,ST, juga menjelaskan dalam Undang-undang kesejahteraan sosial memang peran masayarakat seperti organisasi sangat diharapkan, dan Fatayat ambil bagian. Andilnya Fayatat merupakan bukti bahwa kepekaan organisasi atau peran masyarakat sangat kuat. Dan memang ini yang diharapkan oleh pemerintah.
"Kami juga sebenarnya juga diminta untuk mengirimkan calon peserta, tetapi karena memang fatayat yang lebih dekat kecenderungan emosionalnya dengan masyarakat, maka fatayat yang lebih dulu terealisasikan," katanya.
Sekedar informasi, dari 14 penjaring semua dari Dinas sosial, termasuk Dinas sosial kabupaten Tegal dan hanya Fatayat NU Kabupaten Tegal yang mewakili organisasi masa atau organisasi kepemudaan. (miz)Â Â Â Â Â
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
3
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
4
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
5
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
6
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
Terkini
Lihat Semua