Jakarta, NU Online
Empat tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masing-masing Khofifah Indar Parawansa, Saefullah Yusuf, Mahfud MD dan Ali Masjkur Musa dinominasikan untuk mengisi kursi wakil ketua umum DPP partai tersebut yang masih kosong.
"Kami inginkan pengisian kursi Waketum DPP akan menjadi bagian dari islah antara kubu-kubu yang saling berhadapan dalam muktamar PKB di Semarang yang lalu," kata Wakil Sekjen DPP PKB, H. Imam Nahrawi di Jakarta, Selasa.
<>Selain kursi Waketum, menurut Imam, masih tersedia jabatan lain yang menampung beberapa kader PKB, seperti Dewan Pakar, lembaga-lembaga pengkajian, dan departemen-departemen di dalam DPP.
Sedangkan kiai Langitan, yang hingga sekarang masih berseberangan dengan hasil muktamar Semarang, disediakan kursi di Dewan Penasehat Partai, sebagai kelengkapan dari Dewan Syuro yang dipimpin oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga PKB, Dewan Syuro adalah pemegang veto tertinggi atas partai. "Maka jika ada yang melaksanakan muktamar luar biasa atau muktamar tandingan, bila tidak disetujui oleh Ketua Dewan Syuro tak akan berlangsung," kata Imam.
Ia mengakui, keempat tokoh yang tidak menyetujui hasil muktamar Semarang adalah ’tokoh-tokoh yang kita cintai dan kita khawatir kalau mereka keluar akan mempengaruhi perolehan suara PKB dalam pemilu nanti.’
Imam juga menjelaskan, Selasa siang berlangsung pertemuan para kiai pro Gus Dur di Probolinggo, Jatim. "Ada semacam keresahan di kalangan kiai-kiai itu terhadap adanya kelompok yang melakukan semacam pengkhianatan terhadap jasa-jasa Gus Dur."
Ia juga menjelaskan, proses muktamar di Semarang berjalan sangat terbuka, dihadiri para kiai, kalangan DPW dan DPC sebagai peserta. "Karenanya hasil muktamar otomatis sah."
Wasekjen juga meminta maaf kepada pers, karena pelaksanaan muktamar yang lalu terlampau ketat, disebabkan adanya isu akan terjadi demo besar-besaran terhadap muktamar.
"Semalam kita berapat, dan kita berikan kesempatan selama sebulan sejak 24 April terhadap keempat tokoh itu, untuk menentukan pilihan," katanya.
Imam Nahrawi juga menjelaskan adanya keresahan atas adanya semacam gerakan di Jatim yang melibatkan para kiai Langitan. "Dalam konteks politik PKB, kami tetap menunggu kearifan hati nurani para ulama tersebut."
Ia juga menduga, para kiai yang selama ini pendukung Gus Dur itu hanya sekedar menjalankan skenario orang. Tetapi, ini perlu diluruskan karena menyangkut kehidupan PKB di semua lapangan (grass roots).
Karena itu, atas nama pimpinan PKB yang baru, Imam Nahrawi memohon kepada para kiai dan elite politik partai yang berusaha mengadakan muktamar luar biasa, untuk menunda dulu. "Kasihan rakyat, karena pada ujungnya rakyat pula yang akan kehilangan kepercayaan dan pegangan," katanya.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
3
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
5
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
6
Khutbah Jumat: Meraih Fokus Hidup Melalui Shalat yang Khusyuk
Terkini
Lihat Semua