Warta

Dubes Keliling Rusia Untuk Urusan Islam Dukung Pelaksanaan ICIS

NU Online  ·  Rabu, 28 Januari 2004 | 15:02 WIB

Jakarta, NU Online
“Kaum teroris adalah mereka yang melanggar hukum dan mereka tidak dapat dikaitkan dengan satu agama tertentu.” Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Keliling Rusia Untuk Urusan Islam Veniamin Popov dalam kunjungannya ke kantor PBNU (27/01)  didampingi oleh dua orang asistennya.

Dubes yang pandai berbahasa Arab tersebut mengatakan bahwa Islam berakar dari kata salam yang artinya selamat dan dalam Dalam al Qur’an juga banyak ayat-ayat yang menerangkan tentang perdamaian. Ini menunjukkan bahwa Islam bukanlah agama yang identik dengan kekerasan atau terorisme

<>

Dalam kaitan antar Rusia dengan Indonesia, ia mengatakan “Kita menghargai Indonesia sebagai negara besar yang cinta perdamaian. Kami sangat mendukung jika hubungan kita dijadikan lebih aktif, dan kalau kita dapat memadukan usaha kita, semuanya akan berjalan ke arah yang lebih baik dan kalau kita bekerjasama, maka kita akan dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik,” ungkapnya.

Rusia dan Indonesia memiliki banyak hal yang sama dimana keduanya memiliki wilayah yang sama-sama luas dengan penduduk dari berbagai macam etnis dengan agama yang beragam.

Dengan adanya kemajuan teknologi maka komunikasi menjadi semakin mudah dan jarak menjadi kurang berarti. “Karena itu kita berhadapan dengan masalah global yang kita alami bersama. Umat manusia yang hidup di muka bumi ini menjadi semakin saling tergantung, dan semakin dekat. Bumi kita tinggal menjadi sebuah kampung, sebuah kampung kecil,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa “Saya makan pagi di Moskow dan bisa makan malam di Jakarta dan kedua negara kita sangat dirugikan oleh terorisme internasional. Ia juga mengakui bahwa negara Indonesia sedang memainkan peranan yang sangat aktif dalam mengatasi masalah di Philipina.

“Peranan yang sama juga dimainkan oleh Rusia di pojok lain dunia. Oleh karena itu, jarak bukan lagi sebuah rintangan. Oleh karena itu kita dapat menambah pengetahuan, melalui bekerjasama, terutama dalam bidang-bidang tertentu

Dubes juga mengakui Nahdlatul Ulama merupakan organisasi keagamaan di Indonesia yang paling besar dari segi jumlahnya, dan di dunia juga penduduk di negara dengan penduduk Islam yang terbesar jumlahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa perkembangan Islam di Rusia juga mengalami kemajuan pesat. Dulu, hanya terdapat delapan ratus masjid, sekarang jumlah masjid sudah mencapai tujuh ribu.

Rusia juga mendukung sepenuhnya rencana NU bekerjasama dengan Deplu untuk mengadakan International Conference of Islamic Scholars, bahkan Rusia juga akan mengadakan hal yang sama pada bulan September mendatang. Ia mengharapkan agar mufti Rusia dapat hadir dalam acara ini karena hal ini sangat baik untuk perkembangan Islam di sana.

Dalam konferensi ini, terdapat dua peserta dari Rusia yang di undang, yaitu Institute of Oriental Studies of the Russian Academy of Schiences Rusia dan Mufti besar Rusia yang menjadi pemimpin Islam disana.(mkf)