Warta

Dua Pesantren Jadi Percontohan Penghijauan

NU Online  ·  Senin, 12 Oktober 2009 | 00:15 WIB

Bekasi, NU Online
Dua pondok pesantren di Kota Bekasi dijadikan percontohan atau pilot project penghijauan bagi pesantren lain guna mendorong peran serta seluruh warga kota ikut bersama-sama mewujudkan Bekasi Hijau.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi, Dudi Mulyadi usai kegiatan K3 di Bekasi, Ahad (11/10), mengatakan, dua pesantren tersebut akan mendapatkan bantuan pohon seperti mahoni, tanjung, akasia, serta tanaman buah berupa rambutan, mangga dan durian.<>

"Kami telah menyampaikan kepada asosiasi pengelola pondok pesantren agar mengusulkan dua yayasan yang akan dijadikan percontohan. Contoh yang diberikan pesantren bisa mendorong pihak lain melakukan hal serupa," ujarnya.

Jumlah pohon yang akan dibantu, menurut Dudi, tergantung luasnya lahan yang dimiliki lembaga pendidikan Islam tersebut.

Kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi memiliki 5.000 pohon bantuan masyarakat serta 4.000 pohon hasil pengadaan yang siap dibagikan ke pesantren-pesantren.

Dudi Mulyadi mengatakan, pesantren di Kota Bekasi memiliki lahan yang relatif tidak terlalu luas, sehingga lahan yang ada akan dimanfaatkan optimal untuk kegiatan penghijauan.

"Kami menyadari pentingnya upaya pengelolaan lingkungan hidup termasuk di dalamnya penanaman pohon. Pondok pesantren tentunya bisa dijadikan panutan bagi masyarakat banyak bila memulai penghijauan," ujarnya.

Dikatakan Dudi, pesantren yang biasanya berada satu komando di tangan ustadz akan lebih mudah menghijaukan lingkungan yang dilakukan para santrinya.

Pengelola pondok pesantren telah memahami bahwa kerusakan lingkungan akibat aktivitas penebangan liar dan alih fungsi hutan telah menyebabkan kenaikan suhu udara dan berdampak nyata di tengah masyarakat saat ini.

"Sekarang kami sering alami banjir pasang air laut (rob), musim kemarau dan musim penghujan yang tidak menentu serta waktu tanam padi yang terus bergeser sebagai dampak dari kerusakan lingkungan," ujarnya.

Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kota Bekasi, Asep Basuni, mengatakan, beberapa pesantren seperti Darul Muttakin di Bantar Gebang dan Khairil Bariyah di Mustika Jaya sebenarnya telah melakukan penghijauan dengan penanaman pohon buah seperti mangga dan belimbing.

"Ke depan akan makin banyak lagi pesantren yang dihijaukan sebagai bentuk kepedulian pesantren terhadap lingkungan yang asri serta mengurangi dampak pemanasan global," ujar Asep Basuni.

Dia mengatakan, telah meminta kepada pengelola pesantren agar menanam pohon buah dan pohon lain yang berfungsi meresap air dengan melibatkan siswa ponpes setempat.

Kini sudah 50 persen pengelola ponpes melakukan penanaman dengan luas areal berbeda. Untuk kegiatan penanaman pohon, pihaknya telah berkordinasi dengan BKLH Kota Bekasi.

"Kami menginginkan bibit pohon juga berasal dari pemerintah daerah melalui APBD. Kegiatan penghijauan di pesantren murni dilakukan dan didanai sendiri pengelola," ujar Asep Basuni. (ant/mad)