Dua Belas Orang Palestina Tewas dalam Penyerbuan Israel.
NU Online · Jumat, 2 Mei 2003 | 07:31 WIB
Jakarta.NU.Online
Akibat penyerbuan tentara Israel ke Gaza dengan menggunakan tank dan pasukan infantri serta didukung helikopter, paling tidak12 orang Palestina tewas, termasuk seorang anak berumur 2 tahun bernama Amir Ayad, setelah sebuah peluru bersarang di kepalanya. Ia tewas ketika pasukan Israel menggempur bangunan berlantai empat hingga akhirnya rata dengan tanah. Seperti biasa Israel menggunakan alasan pencarian para anggota militan.
Seorang saksi mata menyatakan terdapat 6 orang warga sipil dan 6 anggota militer tewas dalam usaha pencarian para anggota Hamas. Dalam serangan lainnya di West Bank, tiga penduduk Palestina juga tewas terkena peluru nyasar tentara Israel.
Otoritas resmi Israel menyatakan bahwa serangan ke Palestina tidak akan dihentikan sampai Palestina secara sadar menghentikan aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok militer. ”Selama Palestina tidak mau bertanggungjawab di area yang menjadi wilayah hukumnya, Israel harus melindungi warganya,” kata Dore Gold, juru bicara Pemerintah Israel.
Serangan oleh militer Israel di Jalur Gaza terjadi sehari setelah terjadi aksi bom bunuh diri oleh kelompok Hamas dan Fatah di Tel Aviv mengakibatkan tiga warga Israel dan melukai lebih dari 40 lainnya. Pada hari yang sama dari aksi bom bunuh diri itu, perdana mentari baru Palestina, Mahmud Abbas yang lebih dikenal sebagai Abi Mazen, dilantik. Ia telah berjanji akan berusaha melucuti kelompok bersenjata di Pelestina.
Sementara itu seorang warga Amerika Serikat George Babols, yang bekerja di sebuah pangkalan AL Arab Saudi Raja Abdul Aziz di Jubail hari Kamis terluka terkena tembakan, demikian dikatakan juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi.
Sebelumnya kedubes AS di Riyard mengeluarkan peringatan berkaitan dengan kemungkinan serangan kelompok teroris terhadap kepentingan Amerika Serikat di Saudi Arabia, bahkan pekan lalu AS juga telah memindahkan basis militernya di Saudi Arabia ke Qatar
Keberadaan pasukan AS di Saudi muncul ketika ketika Irak menyerang Kuwait. Pasukan tersebut mendapat tentangan kuat kelompok-kelompok konservatif setempat, apalagi setelah AS melakukan agresi militernya terhadap Irak bulan lalu.
Satu dasawarsa lalu warga AS yang berada di Saudi berjumlah 60.000 orang. Ini berkaitan dengan bisnis minyak, sedangkan kini jumlahnya menyusut sekitar 40.000 orang.(detik/mediaind)(mkf)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua