Dilarang Berjilbab, Gadis Kirgizstan Terpaksa Putus Sekolah
NU Online · Senin, 27 Februari 2012 | 05:42 WIB
Bishkek, NU Online
Rahat, gadis (14 Tahun) asal Kirgizstan terpaksa harus berhenti sekolah. Hal ini dikarenakan, pelarangan jilbab di negara asalnya.
"Sekolah tidak akan membiarkan saya masuk sekolah, dengan keadaan rambut saya yang ditutupi,"kata Rahat, Sabtu (25/2), dikutip Russian Today. "Sekarang, saya menjadi apa yang saya inginkan," tambahnya.<>
Harapan dan mimpi gadis (14 tahun) ini, untuk mendapatkan gelar sarjana terpaksa pupus, sebab Pemerintah Kirgizstan memutuskan untuk melarang jilbab di sekolah.
Dilarang sekolah, karena memakai jilbab, Rahat dipindahkan ke Pusat Pembelajaran Orang Dewasa, yang memiliki standar pendidikan yang jauh lebih rendah.
Pelarangan mahasiswa muslim Kirgizstan, memakai jilbab di sekolah ini terjadi sejak awal tahun ajaran baru, pada bulan september 2011 lalu. Atas pelarangan itu, banyak siswa yang dipaksa membuka jilbab mereka atau dikirim kerumahnya, jika mereka menolaknya.
Keputusan pelarangan jilbab di sekolah dimana negaranya mayoritas Muslim Asia Tengah ini, diambil oleh Departemen Pendidikan yang memberlakukan pelarangan memakai jilbab di sekolah.
Redaktur: Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua