Warta Harlah PMII ke-46 Meriah

Dihadiri Tokoh Nasional dan Angkatan ’66

Jum, 21 April 2006 | 07:50 WIB

Jakarta, NU Online
Peringatan hari lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-46 berlangsung meriah. Sejumlah tokoh nasional, Angkatan ’66 dan ratusan kader PMII hadir dalam acara yang digelar di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).

Sejumlah tokoh nasional dan tokoh Angkatan ’66 seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Solahudin Wahid (Gus Solah), Jimly Asshidiqie, Slamet Effendy Yusuf, Akbar Tanjung, Kosmas Batubara, Abdurrozak hadir pada puncak peringatan Harlah itu. Beberapa alumnus PMII yang kini berkiprah di dunia politik juga tidak ketinggalan.

<>

Dalam acara bertema "Mengawal Republik dengan Islam Indonesia" diluncurkan sebuah buku "Mohammad Zamroni; Tokoh Kunci Angkatan ’66". Selain itu dilakukan pula pemotongan tumpeng sebagai tanda peringatan Harlah PMII ke-46, serta pemberian penghargaan kepada para sesepuh dan pendiri PMII.

Gus Dur, dalam orasi kebangsaannya menyerukan agar umat Islam di Indonesia tidak terlepas dari basis kulturalnya. Islam di Indonesia, menurut Gus Dur, tidak bisa di-Arabisasi. "Islam di Indonesia harus menghargai kekayaan nilai budaya, karena penyebaran Islam tidak terlepas dari hal itu," ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, Ketua Umum PB PMII Herry Haryanto Azumi dalam pidatonya meminta agar Islam di Indonesia menjadi avant garde dari perubahan. "Karenanya, Islam harus memberikan wajah damai sehingga dapat menjadi tempat bagi seluruh masyarakat Indonesia," terangnya. (rif)