Warta

Depag Tambah Beasiswa S2 untuk Guru Madrasah

NU Online  ·  Selasa, 21 Agustus 2007 | 11:52 WIB

Jakarta, NU Online
Departemen Agama (Depag) bertekad meningkatkan kualitas tenaga guru di sejumlah madrasah dengan cara memberikan beasiswa strata dua (S2) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk para guru madrasah.

Pada anggaran tahun lalu sudah ada 675 guru belajar di 15 PTN dan pada anggaran 2007-2008 ditambah lagi sebanyak 1325 guru. Total para guru yang belajar di PTN dengan berbagai jurusan sebanyak 2000 guru.

<>

Sekretaris Jenderal Depag, Bahrul Hayat selaku Pgs Dirjen Pendidikan Islam Usai pendatanganan kerja sama Dengan sejumlah PTN di Jakarta, Selasa (21/8) menyatakan, kebijakan mengirim tenaga guru ke sejumlah PTN untuk memperoleh gelar strata dua (S-2) akan segera dapat mengatasi ketertinggalan pendidikan di madrasah.
       
Dikatakan, bagi Depag mengatasi ketertinggalan kualitas pendidikan di madrasah bukan hal mudah.Terlebih dengan keterbatasan anggaran.
      
Kendati begitu, menurut Bahrul yang didampingi Direktur  Pendidikan Madrasah Drs. Firdaus Mpd dan wakil Pendidikan Program Pascasarjana Dari UGM, Budi Prasetio, pilihan tersebut harus diambil sebagai investasi jangka panjang.
      
Madrasah sudah lama eksistensinya ditelantarkan. Namun setelah berlakunya UU Sistem Pendidikan Nasional, eksistensi madrasah sudah bergeser dan posisinya setara dengan lembaga pendidikan sekolah lainnya, kata dia.
            
Para guru yang belajar di 15 PTN tersebut akan menggeliti bidang studi yang dirasakan di madrasah masih kurang. Antara lain studi  matematika, kimia, fisika, biologi, IPS, bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggeris. "Mereka ini diharapkan akan menjadi pendorong peningkatan  kualitas guru di madrasah," ungkap Bahrul Hayat. 
      
Sekjen Depag itu juga mengakui bahwa sebagian besar madrasah belum bisa memenuhi harapan masyarakat, terutama dari segi mutu pelajaran umum dibanding sekolah yang berada di bawah Depdiknas.
     
Faktor penyebabnya adalah rendahnya kompetensi guru di bidang materi yang diajarkan kepada siswa di madrasah. Karena itulah Depag menempuh kebijakan pengiriman tenaga guru ke sejumlah PTN untuk mengatasi kejenjangan tersebut.
 
"Saya yakin, langkah ini akan membuahkan hasil kendati membawa implikasi pada peningkatan anggaran," kata Bahrul tanpa menyebut jumlah anggaran yang dialokasikan untuk mengirim guru madrasah ke sejumlah PTN.

Menurut Direktur Pendidikan Madrasah Firdaus, perguru memperoleh bea siswa pertahun berkisar Rp 32-34 Juta, seluruhnya dibiayai melalui APBN.

Program bea siswa ini, kata Firdaus, memang masih diprioritaskan untuk guru madrasah aliyah dan tsnawiyah mengingat terbatasnya anggaran.”Kita akan terus meningkatkan kualitas sumberdaya guru madrasah sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada,” katanya.

Firdaus berharap, program ini dapat meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru serta mengurangi angka mismatch dan un qualified guru  madrasah.(nam)