Depag Akan Bangun Madrasah Bertaraf Internasional di Seram Timur
NU Online · Jumat, 25 April 2008 | 01:47 WIB
Departemen Agama (Depag) menyetujui pembangunan madrasah bertaraf Internasional di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tahun 2009 mendatang. Prasarana di sana cukup banyak dan didukung oleh pemerintah kabupaten setempat dengan dihibahkannya tanah seluas 15 hektar.
Kakanwil Depag Maluku, Muhammad Pelupessy membenarkan rencana pembangunan madrasah bertaraf Internasional di SBT yang realisasinya mendapat dukungan dana dari pemerintah Jepang.<>
"Saya bersama Karo Umum Depag saat menemui Direktur Madrasah Depag dan menyampaikan usul fasilitas, sekaligus menunjukkan bukti hibah tanah ditandatangani Bupati SBT, Abdullah Vanath, maka langsung diputuskan untuk membangunnya di Kabupaten yang dimekarkan dari Maluku Tengah, 7 Januari 2004 lalu," katanya di Ambon, Rabu lalu, seperti dilansir Humas Depag Pusat.
Depag akan mengirimkan tim ke SBT, awal Mei mendatang, guna melihat lokasi pembangunan madrasah tersebut sebelum menandatangani nota kesepahaman (MoU)) dengan pemerintah Jepang. Madrasah tersebut diprogramkan memiliki ruang belajar, ruang guru, asrama guru maupun siswa dan fasilitas penunjang lainnya.
Khusus untuk tenaga pengajar, kata Muhammad, akan direkrut guru dengan kualifikasi maupun kompetensi yang berkualitas mengajar untuk kurikulum standar Internasional. Pihaknya menginginkan kualitas siswa lulusan madrasah bertaraf Internasional itu unggul dibandingkan sekolah negeri yang sudah ada di Maluku.
Depag memprogramkan madrasah bertaraf Internasional dapat dibangun pada sembilan provinsi lainnya di tanah air, seperti yang sudah ada di Serpong, Jawa Barat dan Gorontalo. (nam)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
4
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
5
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
6
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua