Dalam Perfilman, NU Miliki Bahan Dasar yang Sangat Vital
NU Online · Kamis, 17 Juli 2008 | 01:44 WIB
Anggota Dewan Film NU, Mualim Subekti menyatakan, NU dengan seluruh ekspresi kebudayaan dalam berbagai bentuk dan manifestasinya merupakan bahan dasar yang sangat vital bagi pembuatan film, baik dokumenter maupun cerita.
Subekti menegaskan bahwa NU memiliki khazanah budaya yang sangat kaya, mulai dari tradisi ritual hingga seremonial, termasuk perangkat pendukungnya.<>
"Maka, tak salah jika hampir semuanya yang diekspos dalam festival beberapa tahun lalu adalah tradisi NU," Demikian kata sutradara terkenal itu dalam diskusi tertabas di ruang redaksi NU Online, gedung PBNU, Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, tak ada satupun negara di dunia yang yang memiliki ekspresi keislaman sebegitu kaya dibandingkan umat Islam di Indonesia.
Dengan bahan dasar yang kaya, lengkap dan sangat bermutu itu, lanjut Subekti, sebenarnya Indonesia bisa menjadi pusat budaya khususnya sinematografi.
"Saat ini, kekayaan budaya non-Barat hanya diwakili China dan Iran, padahal Indonesia sebenarnya bisa berdiri sejajar dengan mereka karena kekayaannya sama," terangnya.
Subekti mengingatkan, sudah saatnya bangsa Indonesia kembali membangkitkan perfilman nasionalnya dengan melihat akar budaya dan kekayaan tradisi yang dimilikinya.
Pihaknya juga menengarai bahwa persoalan perfilman nasional bisa dilacak sejak masa kolonial dulu. Dikatakannya, Saat ini produk film Indonesia lebih banyak dikuasai non-pribumi yang tidak memiliki akar dan apresiasi terhadap warisan kebudayaan.
"Masarakat yang memiliki sejarah dan akar tradisilah yang bisa mengatasai kemandekan kreatifitas perfilman nasional ini," pungkasnya. (dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua