Warta

Daerah Diharap Kembangkan Majelis Alumni IPNU

NU Online  ·  Jumat, 13 Juni 2008 | 09:33 WIB

Jakarta, NU Online
Pembentukan Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sebagai wadah beraktifitas bagi alumni IPNU diharapkan dapat ditindaklanjuti sampai ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

“Kepada seluruh alumni IPNU di Indonesia diharapkan menindaklanjuti pembentukan wadah Majelis Alumni IPNU. Dan jika sudah ada wadah alumni, agar menyesuaikan nama agar sesuai dengan ketentuan kesepakatan,” kata Asrorun Niam dalam acara peringatan hari lahir IPNU ke 56 di Jakarta, Kamis (12/6).<>

Majelis Alumni IPNU dibentuk berdasarkan hasil pertemuan nasional alumni IPNU yang diikuti 100 mantan aktivis IPNU dari berbagai daerah di Indonesia di Jakarta, Ahad (27/4). Hilmi Muhammadiyah, mantan ketua umum PP IPNU dipercaya sebagai Ketua Presidium Pusat Majelis Alumni IPNU.

Hilmi dalam forum yang sama menjelaskan kehadiran Majelis Alumni IPNU merupakan kebutuhan mendesak untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai aswaja yang saat ini sudah banyak mengalami pergeseran, terutama dikalangan generasi muda. Keberadaan
Lembaga ini berfungsi untuk menyatukan kembali warga NU.

“Jadi, rekan alumni IPNU dimanapun berada, mari bersatu padu dan berkomitmen untuk mengembangkan aswaja,” katanya.

Keberadaan majelis alumni dinilainya bisa mempererat ukhuwah nahdliyah, menyatukan kembali terhadap berbagai kepentingan yang ada. Bersama sejumlah mantan pengurus IPNU, ia menggelar berbagai pertemuan alumni seperti di Surabaya dan Lampung.

Ditegaskannya bahwa keberadaan Majelis Alumni IPNU tidak akan menggarap ruang yang sama bagi aktifitas IPNU, tetapi lebih pada menjadi mitra bagi pengembangan organisasi di NU secara keseluruhan. “Dengan menyatukan diri, kita berharap bisa lebih mengembangkan NU dimasa yang akan datang,” tandasnya.

Saat ini, upaya yang dilakukan adalah membangun infrastruktur organisasi dengan membentuk kepengurusan di seluruh Indonesia. Prinsip-prinsip yang dipegang dalam organisasi ini adalah Islam ahlusunnah wal jamaah, ke-NU-an, kebangsaan, pengabdian dan persaudaraan. (mkf)