Bupati Pamekasan: Tembakau Tanaman Wajib Orang Madura
NU Online · Ahad, 19 Februari 2012 | 06:17 WIB
Pamekasan, NU Online
Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman Kholilurrohman menyatakan, tembakau menjadi salah satu tanaman unggulan di Pulau Madura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun beberapa tahun terakhir ini pengembangan tanaman tembakau banyak mengalami hambatan dan rintangan yang cukup signifikan. Mulai dari isu-isu global seperti gerakan anti merokok, pembatasan areal merokok hingga pengharaman merokok berdampak kurang baik bagi industri rokok.<>
Hal itu disampaikannya dalam acara bedah buku “Tembakau Madura: Tantangan dan Prospek” yang ditulis oleh Kholilurrahman sendiri. Kegiatan diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Pamekasan Yogyakarta (KMPY), di Aula SMK 3 Pemekasan, Sabtu (18/2) pagi.
Menurut Kholilurrahman yang juga pengasuh pondok Pesantren Matsaratul Huda Panempan Pamekasan, di tingkat hulu masih dijumpai kendala-kendala teknis, seperti pola budi daya yang belum baik, belum terkendalinya areal tanam secara terpadu, termasuk faktor cuaca yang tidak mendukung. Demikian juga adanya mata rantai penjualan yang cukup panjang dari petani hingga pabrikan, serta penentuan tingkat mutu sepihak yang dilakukan oleh pabrikan menjadi hambatan di tingkat tata niaga tembakau.
“Padahal, tembakau di Pulau Madura menjadi sumber kehidupan bagi seluruh masyarakat Madura di empat kabupaten (Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan: Red.). Sehingga dengan sendirinya, tembakau sudah menjadi tanaman yang wajib ditanam oleh orang-orang Madura, baik di perkotaan maupun di pedesaan,” tegas mantan pengurus Cabang IPNU Jombang, itu.
Hal itu terjadi, lanjut alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo tersebut, karena tembakau sangat menjanjikan keuntungan besar bagi masyarakat. Di samping itu, tambahnya, tembakau yang dibudidayakan di Madura dikenal memiliki aroma dan cita rasa yang tidak didapatkan di daerah-daerah lain.
“Dengan keunggulan tersebut, tembakau Madura menjadi salah satu jenis tembakau rakyat yang paling banyak dibutuhkan untuk bahan baku utama produksi rokok di tanah air,” tandasnya.
Selain Kholilurrahman bedah buku juga menghadirkan wakil direktur IRE Yogyakarta dan pengamat perekonomian desa Abd Rozaqi sebagai pembicara. Ratusan orang yang terdiri dari utusan beberapa organisasi yang ada di Pamekasan juga meramaikan kegiatan ini seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU).
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Hairul Anam
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua