Jakarta, NU.Online
Penahanan terhadap pemimpin liga demokrasi, Aung San Suu Kyi oleh pemerintah Birma nampaknya akan menguasai pembicaraan dalam konferensi para menteri Asia dan Uni Eropa yang dimulai hari ini di Bali.
Pemerintah negara-negara Eropa berkehendak meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan junta militer Birma atas penahanan Suu Kyi sejak Mei lalu, namun demikian Asia rupanya tetap berkehendak melakukan pendekatan lunak dengan tetap berfokus pada perundingan diplomatik.
<>Penguasa militer Birma nampaknya mengirim isyarat dengan melepas 91 orang yang ditahan bersama Aung San Suu Kyi. Namun demikian Suu Kyi hingga kini masih berada dalam tahanan pemerintah. Perbedaan antara Uni Eropa dan pemerintah negara-negara Asia akan masalah Birma sejauh ini mendominasi pertemuan Asia-Eropa atau ASEM, meski para menteri dari negara-negara ini juga akan membicarakan isu keamanan internasional dan program persenjataan nuklir Korea Utara.
Sejak Aung San Suu Kyi ditahan, pemerintah Birma mendapat kritikan keras dari masyarakat internasional karena penolakannya dalam mengadakan pembicaraan dan melepas Suu Kyi.
Amerika dan Uni-Eropa telah mengumumkan sanksi terhadap negara-negara militer. Secara tak terduga ASEAN juga mengkritik secara terbuka kepemimpinan Birma dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Juni lalu.
Pertentangan paham
Menteri luar negeri Indonesia, Hasan Wirayuda mengatakan pada para wartawan, ada banyak persoalan yang harus dibicarakan, dan sebagai tuan rumah ia tak ingin pertemuan ini menjadi ajang pembicaraan mengenai Birma saja.
Wartawan BBC, Rachel Harvey mengatakan, itulah yang terjadi saat ini dalam konferensi ini. Eropa menghendaki tindakan tegas, demikian pula Amerika, yang saat ini tengah menyiapkan sanksi perdagangan yang cukup keras terhadap Birma.
Beberapa negara Asia juga menghendaki pemberlakuan aksi keras. Perdana Menteri Malaysia, Dr. Mahathir Mohammad beberapa waktu lalu mengatakan, ASEAN harus mengeluarkan ancaman kepada Birma, kalau tak segera melepaskan Suu Kyi Birma akan dikeluarkan dari keanggotaannya.
Negara lain seperti Thailand, lebih memilih melakukan pendekatan yang menekankan jalinan daripada pengucilan. Namun secara umum, sikap menentang junta militer Birma memang meningkat. (BBC/AP/Cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua