Warta

Biaya Pendidikan di Maarif NU Terjangkau

Jum, 27 Agustus 2004 | 02:51 WIB

Jakarta, NU Online
Ditengah-tengah mahalnya biaya pendidikan saat ini, Maarif NU yang mengelola pendidikan NU tetap berusaha untuk dapat menyediakan pendidikan dengan biaya murah. “Bahkan di Lampung, teman-teman Maarif berusaha untuk tetap eksis dengan biaya pendidikan ala kadarnya karena sebagian besar siswa didiknya dari keluarga kelas bawah seperti tukang becak, petani, buruh, dll,” ungkap Ketua Maarif NU Nadjid Muhtar kepada NU Online beberapa waktu yang lalu.

Maarif dalam hal ini memiliki tanggung jawab besar untuk meningkat sumberdaya manusia melalui pendidikan dikalangan nahdliyyin. Karena itulah, Maarif akan berusaha sekuat tenaga untuk tetap menjaga amanat ini ditengah-tengah upaya komersialisasi pendidikan yang dilakukan oleh berbagai pihak.

<>

Tingginya biaya pendidikan saat ini banyak dikeluhkan oleh para orang tua murid. Uang gedung yang mahal, uang seragam, buku yang harus berganti setiap semester menjadi penbicaraan orang tua dimana-mana. Bahkan sekolah negeri yang mendapat subsidi dari pemerintah saat ini juga sama mahalnya.

Aturan undang-undang yang mewajibkan alokasi APBNU sebesar 20 persen saat ini juga belum terealisasikan. Bahkan saat ini anggaran tersebut baru mencapai 3 persen dengan alasan anggaran yang ada untuk membayar utang negara yang bertumpuk.

NU dalam hal ini juga memberikan alternatif pendidikan pesantren dengan ongkos yang sangat terjangkau. Banyak pesantren yang cuma mengenakan biaya sebesar 150.00-200.00 per bulan sudah termasuk biaya pendidikan, makan, dan pemondokan bagi santrinya. Ongkos sebesar itu mungkin hanya untuk biaya SPP saja bagi sekolah swasta menengah.

Di pesantren, santri juga diajari untuk hidup mandiri dan membaur secara langsung dengan masyarakat dan tidak hanya belajar teori saja. Masalah moralitas dan budi pekerti juga menjadi perhatian penting, sesuatu yang saat ini banyak diabaikan oleh sekolah umum yang hanya mengejar kemampuan akademik.(mkf)